Saturday, April 21, 2012

PTK IPS KELAS VI BAB II


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.  Kerangka Teori
1.        Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hasil adalah sesuatu yang diadakan/dibuat oleh usaha (KBI; 343), dan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBI; 14). Menurut Gagne (dalam Susilo Herawati, 2005) bahwa belajar ialah suatu proses yang memungkinkan organisme mengubah tingkah lakunya dengati cepat dan sedikit banyak bersifat perrnanen. Jadi belaiar adalah proses dan belajar dikatakan telah terjadi bila terdapat perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku dapat melalui dua cara belajar, yaitu pertama, lewat interaksi dengan lingkungan; dan kedua, lewat kematangan karena pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi di dalam diri siswa.


Dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, hasil belajar merapakan sesuatu yang dibuat oleh guru untuk mengetahui hasil usaha siswa dalam belajar atau mengikuti pembelajaran materi tertentu.
Hasil belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek keterampilan (psikomotor).
Hasil belajar aspek kognitif, Bloom membaginya menjadi enam tingkatan, dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi yaitu : a) pengetahuan, b) pemahaman, 2) aplikasi, d) analisis, e) sintesis, dan 4) evaluasi.
Hasil belajar aspek/domain afektif, Krauthwohl membaginya menjadi lima kategori. Dari kategori terendah hingga yang tertinggi yaitu : a) penerimaan, b) memberikan respon, c) penilaian, d) organisasi, dan e) pemeranan /pelukisan watak.
Hasil belajar aspek; domain psikomotor yang mencakup keterampilan motorik, intelektual, sosial, Simpson membaginya menjadi tujuh kategori. Ketujuh kategori tersebut dari yang paling rendah hingga kategori paling tinggi yaitu: a) persepsi, b) kesiapan/set, c) respon terpirmpin, d) mekanisme, e) complex overt respon, f) penyesuaian, dan  g) originasi /penciptaan yang baru.
Hasil belajar siswa dapat diketahui dari pelaksanaan penilaian yang diadakan guru. Hasil belajar ini mempunyai beberapa tujuan a) menentukan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran, b) mengetahui hasil belajar siswa, c) mengetahui efektivitas suutu metode yang dipakai, d) mendorong sem.angat belajar siswa, e) mengetahui bakat potensi siswa dan, j) menentukan  tindak lanjul untuk menanggulangi kesulitan belajar.
2.       Pembelajaran Value ClarificationTechnique (VCT) / Teknik Pengungkapan Nilai
Kosasih Djahiri (1978) mengemukakan beberapa alternatif model pembelajaran IPS, seperti model lecturing (ceramah yang disempurnakan), model pengajaran konsep, model ekspostion, model cipatori, model role playing, model VCT, model inquiry nilai, model analisa penrlaian nilai, mociel kerja keiompok, rnodel studi proyek, dan rnodel percontohan.
Dalam pembelajaran Pvlengidentifikasi Beberapa Bencana Alam yang Terjadi Di Indonesia dan Sekitarnya, peneliti akan menggunakan model pembelajaran VCT Analisis Nilai. Pembelajaran model VCT Analisis Nilai sangat selaras dengan tipe- tipe belajar yang dikemukakan oleh Jacques Delors (1966) seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (2005: 5.31), bahwa ada empat tipe belajar yaitu
a.    Belajar tahu (learning to know)
1)  Menguasai pengetahuan sebagai in,forrnasi dan alat.
2)  Belajar untuk belajar lebih lanjut. 3). Belajar mengembangkan kemampuan.
b.      Belajar berbuat (learraing to do)
1) Menguasai keterampilan kerja.
2) Menguasaa kompetensi profesional.
c.       Belajar hidup bersama (learning to together)
1) Memahami orang lain
2) Memahami keragarnan nilai dan saling ketergantungan
3) Mampu bekerja sama
d.      Belajar mengembangkan diri (learning to be)
1) Mengembangkan seluruh aspek kepribadian
2) Meningkatkan diri sesuai perkembangan lingkungan.
Anak sekolah dasar kelas VI, sesuai teori perkembangan dari Jean Piaget yang dikutip oleh Mulyani Sumantri (2005: 1.14) perkembangannya telah sampai pada tahap operasional konkret. Anak pada tahap ini sudah dapat berpikir logis, mereka dapat berpikir secara sistematis dalam memecahkan masalah. Dalam materi mengidentifikasi beberapa bencana aiam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya, anak akan diajak untuk mencoba mengkaji bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
Dengan pembelajaran model VCT, anak akan dibina/ dibimbing  untuk memahami dan membiasakan perilaku yang sesuai dengan materi yang disampaikan. Dalam proses pembelajaran, tekanannya diarahkan pada bagaimana siswa belajar. Dengan cara ini siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena yang menjadi subjek belajar adalah siswa.
Seperti dikemukakan Kosasih Djahiri (1992) yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (2005: 5.31), pembeIajaran model VCT memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
a)   Mampu membina dan mempribadikan (personalisasi) nilai moral.
b)   Mampu mengklarifikasi dan mengungkapkan isi pesan nilai moral.
c)    Mampu mengklarifikasi dan menilai kualitas nilai moral diri siswa dan nilai moral dalam kehidapan nyata.
d)   Mampu mengundang, melibatkan, mernbina, dan mengembangkan potensi siswa.
e)    Mampu menaberikan pengalaman belajar berbagai kehidupan.
f)     Mampu menangkal, meniadakan, mengintervensi dan mensubversi berbagai nilai moral-naif yang ada dalam sistim nilai dan moral yang ada dalam diri seseorang.
g)   Menuntun dan memotivasi hidup layak dan bermoral tinggi.
Dengan pembelajaran model VCT siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran karena pusat kegiatan adalah siswa bukan guru. Siswa akan diajak belajar sambil bermain dengan cara membaca dan mengamati cerita tentang kehidupan sehari-hari yang mungkin saja pernah dilihat atau bahkan pernah dilakukan siswa. Guru hanya menjadi fasilitator yang membimbng siswa dalam menelaah peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam cerita.
Lebih lanjut A. Kosasih Djahiri (dalam Udin S. Winataputra) menjelaskan langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran model VCT sebagai berikut:
a.    Persiapan
1)   Menyusun Rencana Pembelajaran.
2)   Menyusun materi yang akan disajikan melalui analisis nilai
3)   Menyusun skenario kegiatan
4)    Menyiapkan media stimulus untuk ber-VCT
5)   Menyiapkan lembar kerja siswa
b.      Pelaksanaan
1)   Menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan ber­-VCT
2)   Pembagian media stimulus berupa cerita
3)   Guru memperhatikan aksi dan reaksi spontan siswa.
4)   Melaksanakan dialog terpimpin melalui pertanyaan.
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran dengan pendekatan VCT ini, guru harus menjalankan unsur-unsur pembelajaran antara lain:
a.    perkembangan anak;
b.    kebutuhan anak;
c.    karakteristik materi pelajaran;
d.   lingkungan sebagai sarana belajar;
e.    Kemampuan peneliti/guru dalam melaksanakan pembelajaran.
B.  Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka dan landasan teoritis dapat dibuat kerangka berpikir sebagai berikut:
Guru/Peneliti: belum menggunakan pendekatan pembelajaran VCT
KONDISI AWAL
Siswa:

Hasil belajar IPS rendah

TINDAKAN
Menggunakan pendekatan pembelajaran VCT
Siklus I

Menggunakan pendekatan pembelajaran VCT secara kelompok besar
Siklus II

Menggunakan pendekatan pembelajaran VCT secara kelompok
Kecil dengan bimbingan individual


KONDISI AKHIR
Diduga melalui penggunaan pendekatan pembelajaran VCT dapat meningkatkan hasil belajar IPS bagi siswa kelas VI
 



























Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas guru belum menggunakan pendekatan pembelajaran VCT, sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Supaya hasil belajar siswa meningkat, guru perlu melaksanakan tindakan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran VCT.
Pada kegiatan penelitian siklus 1 guru menerapkan penggunaan pendekatan pembelajaran VCT secara kelompok besar. Pada kegiatan penelitian siklus 2 guru menerapkan penggunaan pendekatan pembelajaran VCT secara kelompok kecil. Dari siklus 1 ke siklus 2, diharapkan hasil belajar IPS siswa meningkat.
Pada kondisi akhir setelah dilaksanakan penelitian diduga melalui penggunaan pendekatan pembelajaran VCT dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
C.    Hipotesis Tindakan
Setelah mempertimbangkan dan merujuk pada pendapat-pendapat para pakar pendidikan di atas, peneliti menyusun hipotesis tindakan kelas sebagai berikut:
a.    Pendekatan pembelajaran model VCT dalam membelajarkan materi mengidentifikasi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya akan dapat mengembangkan pola berpikir siswa selama pembelajaran.
b.    Pendekatan Pembelajaran model VCT dalam membelajarkan materi mengidentifikasi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya dapat meningkatkan kebermaknaan belajar siswa melalui proses kerja sama.
c.    Pendekatan Pembelajaran model VCT dalam membelajarkan materi mengidentifil:asi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya akan dapat memberikan tingkat pemahaman lebih tinggi.
d.   Pendekatan Pembelajaran model VCT dalam membelajarkan materi mengidentifikasi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya dapat meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
D.      Indikator dan Kriteria Keberhasilan
Ada dua indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perbaikan pembelajaran ini. Pertama ketuntasan siswa dalam menguasai materi pelajaran, siswa dikatakan tuntas belajar jika telah memperoleh tingkat penguasaan materi mencapai 70%. Kedua tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa dikatakan aktif jika memberi respon positif terhadap penjelasan dan pertanyaan guru, aktif dalam menelaah dan mengkaji kasus-kasus yang disajikan dalam cerita, aktif belajar dan bekerja sama dalam kelompok, serta aktif dalam mengkomunikasikan hasil kerja/ diskusi kelompok.
Kriteria untuk mengukur keberhasilan perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
a.    Proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil jika 75% dari jumlah siswa telah mencapai standar ketuntasan belajar.
b.    Proses perbaikan pembelajaran dikatakan berhasil jika 75% dari jumlah siswa terlibat aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.

No comments:

Post a Comment

Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660