BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
- Kajian Pustaka
1.
Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Menurut Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang berawal
dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan. Pengertian belajar menurut
Fontana (1981:147) adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif
tetap sebagai hasil dari pengalaman.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar adalah berusaha
memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13). Hilgard dan Bower, dalam buku
Theories of Learning (1975) mengemukakan, belajar berhubungan dengan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah
laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas
kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh
obat, dan sebagainya).
Mulyono Abdurrahman (2003:37) mengemukakan hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran
tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil
adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan sebelumnya. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Romiszowki
(2003:38) bahwa hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu sistem
pemrosesan masukan (input). Masukan
dari sistem tersebut berupa informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan
atau kinerja (performance).
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa hasil belajar merupakan
hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar
merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah
selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui
tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya,
sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
3.
Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan agar kegiatan belajar
tumbuh dan berkembang secara optimal, oleh karena itu, belajar sesungguhnya
bersifat internal dari siswa, sedangkan pembelajaran bersifat eksternal yaitu
keadaan yang disengaja agar proses belajar mengajar terarah dan sistematis,
karena di dalam proses pembelajaran ada peran guru, bahan ajar dan lingkungan
yang kondusif yang sengaja dibentuk.
Gagne dan Briggs (1979) berpendapat, pembelajaran adalah suatu rangkaian
kegiatan yang mempengaruhi belajar mengajar sehingga proses belajarnya dapat
berlangsung dengan mudah. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
komunikasi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa, sehingga
terjadi perubahan sikap dan pola pikir yang diharapkan menjadi kebiasaan siswa.
Guru berperan sebagai komunikator dan bahan ajar yang dikomunikasikan berisi
pesan ilmu pengetahuan.
Bruner berpendapat bahwa, salah satu tahap dalam proses pembelajaran
yaitu tahap enaktif, yaitu ditandai oleh manipulasi secara langsung objek-objek
berupa benda atau peristiwa kongkret.
4.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata sains yang berarti alam.
Sains menurut Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia
yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui
metode tertentu, yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku
secara universal”.
Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang
diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara
yang satu dengan cara yang lainnya”.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan
dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah
ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi
yang bersifat umum, sehingga akan terus disempurnakan.
5.
Metode
Daliman, dkk (1996:99) berpendapat
bahwa metode adalah cara yang di dalamnya merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan. Sumantri dan Johar Permana (2001:114) berpendapat bahwa metode
merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran
yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar
mengajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara
yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Pemilihan metode yang digunakan merupakan suatu hal yang penting,
karena metode yang tepat dan efektif dalam menyajikan bahan pembelajaran sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar
6.
Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris Inquiry yang dapat diartikan sebagai
proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang
diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada
kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri
adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau Rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir
kritis dan logis (Schmidt, 2003).
Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan
dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena
alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Hebrank,
2000; Budnitz, 2003; Chiapetta & Adams, 2004).
- Hasil Penelitian Relevan
Hasil penelitian yang bisa dijadikan acuan atau pembanding dalam kajian
penelitian masalah penggunaan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar
IPA adalah sebagai berikut:
1.
Ribudiyanto (2008), dalam penelitiannya tentang
penggunaan metode inkuiri.
a.
Masalah yang diteliti adalah apakah penggunaan metode
inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
b.
Tujuan penelitiannya adalah meningkatkan hasil
belajar siswa tentang kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang
pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.
c.
Metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah
model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) dan metode pembelajaran inkuiri.
d.
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian Ribudiyanto
adalah bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No
|
Perbaikan Pembelajaran
|
Hasil Belajar Siswa
|
||||
Nilai Rata-Rata Kelas
|
Tuntas
|
Persentase
|
Belum
|
Persentase
|
||
1.
|
Studi Awal
|
60
|
6
|
27,27
|
16
|
72,73
|
2.
|
Siklus I
|
65
|
12
|
54,55
|
10
|
45,45
|
3.
|
Siklus II
|
73
|
16
|
72,73
|
6
|
27,27
|
4.
|
Siklus III
|
85
|
21
|
95,46
|
1
|
4,54
|
.
2.
Sudirman (2008) “Upaya Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Terhadap Konsep Pengaruh Energi Panas, Gerak dan Getaran melalui Metode
Inkuiri dalam Model Pembelajaran Aktif.
a.
Masalah yang diteliti adalah rendahnya hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA?
b.
Tujuan penelitiannya adalah meningkatkan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPA.
c.
Metode yang digunakan adalah metode inkuiri dan
metode pembelajaran aktif.
d.
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian
Sudirman adalah bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No
|
Perbaikan Pembelajaran
|
Hasil Belajar Siswa
|
||||
Nilai Rata-Rata Kelas
|
Tuntas
|
Persentase
|
Belum
|
Persentase
|
||
1.
|
Studi Awal
|
65
|
5
|
27,78
|
13
|
72,22
|
2.
|
Siklus I
|
70
|
12
|
66,67
|
6
|
33,33
|
3.
|
Siklus II
|
92
|
18
|
100
|
0
|
0
|
C.
Kerangka Berpikir
Berdasarkan data yang diperoleh dari studi awal siswa kelas III Sekolah
Dasar ......................... Kecamatan ......................... Kabupaten .........................,
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang kompetensi dasar mendeskripsikan
hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan
sehari-hari masih rendah, untuk itu harus segera diadakan perbaikan
pembelajaran.
Apabila diperhatikan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus
pandai memilih materi pembelajaran dan bagaimana sebaiknya pengelolaan proses
pembelajarannya.
Belajar menggunakan metode inkuiri menekankan pada bagaimana proses kegiatan
pembelajaran itu dilaksanakan.
Proses pembelajaran merupakan peristiwa yang menyediakan berbagai
kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
Proses belajar itu sendiri menyangkut perubahan aspek-aspek tingkah laku,
seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan. Untuk itu diperlukan ketepatan metode
yang mampu mengaktifkan siswa, yaitu metode inkuiri.
Pada proses pembelajaran, diharapkan penanaman fakta dan konsep
benar-benar melalui proses yang dialami langsung oleh siswa.
Dengan penggunaan metode inkuiri diharapkan akan meningkatkan tujuan
pembelajaran. Di samping itu, siswa juga diupayakan untuk mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman yang dikembangkan, yaitu pengamatan, penafsiran,
penerapan, perencanaan penelitian, dan pengkomunikasian. Melalui pembelajaran
seperti ini akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa yang pada akhirnya akan
mampu memperoleh hasil yang optimal.
Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai
berikut:
Gambar 2.1. Bagan
Kerangka Berpikir
- Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diduga melalui penggunaan metode
inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA.
Berdasarkan dugaan tersebut di atas disusun hipotesis tindakan sebagai
berikut:
1.
Penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan
kemampuan dan hasil belajar siswa dalam menemukan/mencari pengetahuan/konsep.
2.
Peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan
pendapat dan menjawab pertanyaan berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa
dalam menemukan konsep.
PTK
bab selanjutnya silahkan klik di tag, atau lihat postingan lainnya di
tag/kategori. Bagi yang menghendaki file-nya Laporan PTK lengkap dari judul di
atas silahkan dapat SMS saya di nomor HP. 081328239660, akan saya kirimkan
filenya ke alamat email anda setelah anda transfer ongkos ketik Rp. 50.000,- ke
BNI Cabang Kebumen no rek. 0222010799 a.n. Rinoto.
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660