Thursday, April 19, 2012

PTK IPA KELAS III BAB II


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

  1. Kajian Pustaka
1.      Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak tahu menjadi tahu. Menurut Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan. Pengertian belajar menurut Fontana (1981:147) adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari pengalaman.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13). Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975) mengemukakan, belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).

2.      Hasil Belajar
Mulyono Abdurrahman (2003:37) mengemukakan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Romiszowki (2003:38) bahwa hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
3.      Pembelajaran
Pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan agar kegiatan belajar tumbuh dan berkembang secara optimal, oleh karena itu, belajar sesungguhnya bersifat internal dari siswa, sedangkan pembelajaran bersifat eksternal yaitu keadaan yang disengaja agar proses belajar mengajar terarah dan sistematis, karena di dalam proses pembelajaran ada peran guru, bahan ajar dan lingkungan yang kondusif yang sengaja dibentuk.
Gagne dan Briggs (1979) berpendapat, pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang mempengaruhi belajar mengajar sehingga proses belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa, sehingga terjadi perubahan sikap dan pola pikir yang diharapkan menjadi kebiasaan siswa. Guru berperan sebagai komunikator dan bahan ajar yang dikomunikasikan berisi pesan ilmu pengetahuan.
Bruner berpendapat bahwa, salah satu tahap dalam proses pembelajaran yaitu tahap enaktif, yaitu ditandai oleh manipulasi secara langsung objek-objek berupa benda atau peristiwa kongkret.
4.      Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode tertentu, yaitu teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal”.
Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya”.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum, sehingga akan terus disempurnakan.
5.      Metode
Daliman, dkk (1996:99) berpendapat bahwa metode adalah cara yang di dalamnya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Sumantri dan Johar Permana (2001:114) berpendapat bahwa metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan metode yang digunakan merupakan suatu hal yang penting, karena metode yang tepat dan efektif dalam menyajikan bahan pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar
6.      Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris Inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau Rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003).
Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Hebrank, 2000; Budnitz, 2003; Chiapetta & Adams, 2004).

  1. Hasil Penelitian Relevan
Hasil penelitian yang bisa dijadikan acuan atau pembanding dalam kajian penelitian masalah penggunaan metode inkuiri untuk meningkatkan hasil belajar IPA adalah sebagai berikut:
1.      Ribudiyanto (2008), dalam penelitiannya tentang penggunaan metode inkuiri.
a.       Masalah yang diteliti adalah apakah penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
b.      Tujuan penelitiannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa tentang kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.
c.       Metode yang digunakan dalam penelitiannya adalah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan metode pembelajaran inkuiri.
d.      Kesimpulan yang didapat dalam penelitian Ribudiyanto adalah bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No
Perbaikan Pembelajaran
Hasil Belajar Siswa
Nilai Rata-Rata Kelas
Tuntas
Persentase
Belum
Persentase
1.
Studi Awal
60
6
27,27
16
72,73
2.
Siklus I
65
12
54,55
10
45,45
3.
Siklus II
73
16
72,73
6
27,27
4.
Siklus III
85
21
95,46
1
4,54
.
2.      Sudirman (2008) “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Terhadap Konsep Pengaruh Energi Panas, Gerak dan Getaran melalui Metode Inkuiri dalam Model Pembelajaran Aktif.
a.         Masalah yang diteliti adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA?
b.        Tujuan penelitiannya adalah meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA.
c.         Metode yang digunakan adalah metode inkuiri dan metode pembelajaran aktif.
d.        Kesimpulan yang didapat dalam penelitian Sudirman adalah bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No
Perbaikan Pembelajaran
Hasil Belajar Siswa
Nilai Rata-Rata Kelas
Tuntas
Persentase
Belum
Persentase
1.
Studi Awal
65
5
27,78
13
72,22
2.
Siklus I
70
12
66,67
6
33,33
3.
Siklus II
92
18
100
0
0

C.    Kerangka Berpikir
Berdasarkan data yang diperoleh dari studi awal siswa kelas III Sekolah Dasar ......................... Kecamatan ......................... Kabupaten ........................., menunjukkan bahwa hasil belajar siswa tentang kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari masih rendah, untuk itu harus segera diadakan perbaikan pembelajaran.
Apabila diperhatikan, untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus pandai memilih materi pembelajaran dan bagaimana sebaiknya pengelolaan proses pembelajarannya.
Belajar menggunakan metode inkuiri menekankan pada bagaimana proses kegiatan pembelajaran itu dilaksanakan.
Proses pembelajaran merupakan peristiwa yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Proses belajar itu sendiri menyangkut perubahan aspek-aspek tingkah laku, seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan. Untuk itu diperlukan ketepatan metode yang mampu mengaktifkan siswa, yaitu metode inkuiri.
Pada proses pembelajaran, diharapkan penanaman fakta dan konsep benar-benar melalui proses yang dialami langsung oleh siswa.
Dengan penggunaan metode inkuiri diharapkan akan meningkatkan tujuan pembelajaran. Di samping itu, siswa juga diupayakan untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang dikembangkan, yaitu pengamatan, penafsiran, penerapan, perencanaan penelitian, dan pengkomunikasian. Melalui pembelajaran seperti ini akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa yang pada akhirnya akan mampu memperoleh hasil yang optimal.
Kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir

  1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diduga melalui penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA.
Berdasarkan dugaan tersebut di atas disusun hipotesis tindakan sebagai berikut:
1.      Penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam menemukan/mencari pengetahuan/konsep.
2.      Peningkatan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan menjawab pertanyaan berpengaruh positif terhadap kemampuan siswa dalam menemukan konsep.

PTK bab selanjutnya silahkan klik di tag, atau lihat postingan lainnya di tag/kategori. Bagi yang menghendaki file-nya Laporan PTK lengkap dari judul di atas silahkan dapat SMS saya di nomor HP. 081328239660, akan saya kirimkan filenya ke alamat email anda setelah anda transfer ongkos ketik Rp. 50.000,- ke BNI Cabang Kebumen no rek. 0222010799 a.n. Rinoto.

No comments:

Post a Comment

Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660