BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
- Subjek Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah
Dasar ..........................., UPT Dinas DIKPORA Unit Kecamatan ...........................
Kabupaten ........................... yang berlokasi di Desa .......................
Jarak dari Kecamatan ........................... ± 7 km, dari kota ...........................
± 38 km. Secara geografis Sekolah Dasar ........................... terletak di
antara pemukiman penduduk, di pinggir jalan desa.
Jumlah siswa
Sekolah Dasar ........................... pada Tahun Pelajaran 2011/2012
sebanyak 150 siswa. Denah SD ........................... dapat
digambarkan sebagai berikut:
2.
Kelas
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas V Sekolah Dasar ...........................
yang berjumlah 24 anak.
Kelas tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil
belajar mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya
sulit memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil
belajar yang rendah.
3.
Karakteristik siswa
PTK adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus
penelitian berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. Karena
siswa terlibat dalam penelitian, karakteristik siswa harus dipahami agar PTK
berjalan lancar. Kelas V SD ........................... jumlah siswa siswanya
24, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Usia mereka
rata-rata 11 tahun. Latar belakang kehidupan mereka mayoritas keluarga petani.
Jarak dari rumah ke sekolah kurang dari 1 km. Prestasi akademik siswa pada
semester II Tahun Pelajaran 2010/2011 cukup baik.
4.
Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah IPA, yaitu mengenai
konsep “Mengidentifikasi Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan” materi semester I
dengan spesifikasi sebagai berikut:
a.
Standar Kompetensi
Memahami Cara
Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.
b.
Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi
Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.
c.
Indikator
·
Menyebutkan zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan
untuk fotosintesis.
·
Menjelaskan Cara Tumbuhan Hijau Membuat Makanan.
·
Menyebutkan zat-zat yang dihasilkan dalam proses
fotosintesis
5.
Waktu
Penelitian dilaksanakan pada semester I menurut kalender pendidikan di SD
............................ Penelitian ini memerlukan waktu 5 (enam) bulan
yang dilaksanakan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2011. Kegiatan
dimulai dari izin penelitian sampai dengan penulisan laporan. Pengumpulan data
dan penelitian setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
1.
Siklus I
Selasa, 6 dan 13 September 2011
2.
Siklus II
Selasa, 20 dan 27 September 2011
Tabel 3.1
Jadwal kegiatan Penelitian Mata Pelajaran IPA
No
|
Jenis
Kegiatan
|
Waktu
Pelaksanaan
|
|||||||||||||||||||||||
Juli
|
Agustus
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Persiapan
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
2
|
Penyusunan Proposal
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
3
|
Penyusunan Instrumen
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
4
|
Pengamatan Awal
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
5
|
Pelaksanaan Siklus I
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
6
|
Pelaksanaan Siklus II
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
7
|
Analisis hasil per siklus
|
√
|
√
|
√
|
√
|
√
|
|||||||||||||||||||
8
|
Penyusunan Laporan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
- Prosedur Penelitian
PTK dalam bahasa Inggris adalah Classroom
Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di
kelas.
Mills (dalam Rusna RA, 2010:31) mendefinisikan penelitian tindakan
sebagai “Systematic Inkuiri” yang
dilakukan oleh guru, kepada sekolah, atau konsuler untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk
meningkatkan persepsi serta mengembangkan “Reflective
practice” yang berdampak positif pada berbagai praktik persekolahan,
termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, (Wardani,
2006:1-4).
Dalam penelitian tindakan kelas ini strategi yang digunakan mengacu pada
model siklus. Lebih lanjut Rusna RA (2007:7-8) mengatakan PTK dilaksanakan
melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu: 1)
Perencanaan (planning); 2)
Pelaksanaan (acting); 3) Pengamatan (observation); dan 4) Refleksi (reflection).
Hasil refleksi akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata
tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak
pada gambar berikut:
Siklus 1
|
Siklus 2
|
Gambar 3.2 Daur
Penelitian Tindakan Kelas
Daur PTK dimulai dengan merencanakan yang menjadi acuan pelaksanaan
tindakan. Tahap tindakan merupakan proses pembelajaran. Tindakan perencanaan
ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal
yang segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah
dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung,
hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna mendapat refleksi.
Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran, baik
mengenai kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Dengan
demikian akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu
diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Daur PTK tersebut perlu didesain lebih
lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan, sehingga secara kronologis peneliti
dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan daur ulang dalam
dua siklus.
Dalam melakukan perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan
yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostic sebagai data awal, analisis
dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor.
Selanjutnya dilakukan pemantapan antara lain refleksi, studi literature, dan
diskusi dengan supervisor tentang alat peraga kongkret dan materi pembelajaran
aktif. Kemudian dilakukan persiapan penyusunan RPP, tes formatif, lembar
observasi, LKS, observer, dan simulasi. Melakukan tindakan dalam dua siklus.
Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi,
dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan perbaikan siklus
II. Pada perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil dan perbaikan
pembelajaran dihentikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur
proses perbaikan pembelajaran berikut:
Gambar 3.3 Bagan Alur Proses Perbaikan
Pembelajaran
Prosedur perbaikan pembelajaran selanjutnya dirancang dalam urutan
tahapan sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasi, menganalisis, merumuskan
masalah, dan hipotesis;
2.
Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan
perbaikan;
3.
Merancang scenario tindakan perbaikan yang
dikemas dalam RPP;
4.
Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan
teman sejawat yang ditugasi sebagai Pengamat (observer);
5.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario
yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat;
6.
Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman
sejawat;
7.
Melakukan refleksi pembelajaran yang telah
dilaksanakan;
8.
Konsultasi dengan supervisor;
9.
Merancang tindak lanjut; dan
10.
Re-planning
- Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
1.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.
a.
Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, skrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2003: 188). Teknik
dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama
identitas siswa, hasil belajar IPA pada semester I Tahun Pelajaran 2011/2012,
serta gambaran pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
b.
Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik
observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu
menggunakan instrumen pengamatan. Instrumen
pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian atau
tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi digunakan untuk
memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran.
c.
Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang
hasil belajar IPA, setelah dilaksanakan tindakan. Instrumen tes disusun dan diujicobakan
pada siswa di luar objek penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas,
derajat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang
digunakan untuk evaluasi di akhir siklus adalah hanya butir soal yang baik.
Soal tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud untuk tetap
menjaga agar hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga ketika digunakan pada
saat tes setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan data yang benar-benar sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran, karena apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek
penelitian, dikhawatirkan mempengaruhi hasil penelitian.
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat
dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama :
NIP :
Jabatan : Guru Kelas IV
Unit Kerja : SD ...........................
Tugas : - Mengobservasi
perbaikan pembelajaran.
-
Memberikan masukan tentang kekuatan dan
kelemahan proses pembelajaran.
-
Ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi,
observasi, dan tes. Data yang dikumpulkan berupa:
a. Jenis
Data
1) Data
Kuantitatif
Data Kuantitatif yaitu
data tentang hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah diadakan perbaikan.
2) Data
Kualitatif
Data
Kualitatif yaitu data tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
3) Sumber
data
Yang
dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 1997:114). Sumber data penelitian ini diperoleh
dari:
b. Siswa
Untuk
mendapatkan data berupa hasil belajar/evaluasi dan aktivitas siswa ketika
diamati dalam kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam lembar
pengamatan/observasi diperoleh dari siswa kelas V SD ............................
c. Guru
kelas V
Guru
kelas V merupakan sumber data untuk mendapatkan data berupa hasil pengamatan
awal, merupakan peneliti, dan juga merupakan subjek yang akan diamati oleh
pengamat/teman sejawat ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian data yang
diperoleh berupa komponen observasi pada lembar observasi yang akan diisi oleh
peneliti dan pengamat/teman sejawat.
d. Pengamat/Teman
Sejawat
Pengamatan dilakukan
oleh Teman Sejawat. Hasil observasi teman sejawat sebagai bahan untuk
penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar
siswa tentang konsep mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.
2.
Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (angka
sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan untuk membandingkan kondisi
sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Tahapan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
a.
Reduksi Data
Reduksi data dilakukan untuk pemilihan dan penyederhanaan data, yaitu
seleksi dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan
penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat
memberi informasi faktual.
b.
Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa
tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif
jelas dan informatif.
c.
Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis
data. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan evaluatif berdasarkan kegiatan yang
ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.
- Deskripsi per Siklus
1.
Siklus I
a.
Perencanaan
Perbaikan pembelajaran PTK siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 6 September 2011 dan
pertemuan kedua tanggal 13 September 2011.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I pertemuan I
menggunakan metode inkuiri.
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan persiapan terakhir.
Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana Perbaikan
Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir
yang akan direncanakan.
Langkah selanjutnya adalah peneliti memeriksa alat peraga yang akan
digunakan, mencoba menggunakan alat peraga, dan mensimulasikan hingga
benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
Peneliti memeriksa skenario perbaikan pembelajaran yang terdapat di dalam
RPP yang akan diimplementasikan melalui kegiatan perbaikan pembelajaran dari
kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
Yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan adalah kelengkapan dan
ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah
disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu.
Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah meyakinkan bahwa teman
sejawat yang akan membantu sudah memahami apa yang harus ia lakukan, misalnya
apa saja yang harus diamati (guru, siswa, proses pembelajaran), bagaimana cara
mengisi lembar observasi, dan sebagainya.
b.
Tindakan
Pertemuan I
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan Pertemuan pertama pada hari Selasa, tanggal 6
September 2011. Kegiatan awal dilaksanakan kurang lebih 10 menit. Peneliti
memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa menjadi 6 kelompok
yang terdiri dari 4 siswa, memotivasi siswa, dan melakukan tes penjajagan
berupa:
Ø
Anak-anak apakah tumbuhan membutuhkan makanan?
Peneliti memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada
materi pembelajaran, berupa:
Ø Anak-anak
mari perhatikan gambar yang bu guru bawa, adakah di antara anak-anak yang
mengetahui?
Ø Coba
sebutkan!
Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan yaitu melalui pengamatan siswa dapat mendeskripsikan hasil
pengamatan tentang mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan dengan
benar.
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pada siklus I pertemuan pertama
selama 40 menit. Peneliti memasang gambar proses fotosintesis untuk diamati
oleh siswa, dilanjutkan dengan tanya jawab tentang zat-zat yang dibutuhkan tumbuhan
dalam proses fotosintesis.
Setiap kelompok melakukan percobaan membuktikan bahwa proses fotosintesis
memerlukan cahaya dan mencatat hasil temuan pada lembar kerja kelompok.
Keributan terjadi, siswa saling berebut ingin paling depan agar dapat
melihat percobaan dengan jelas.
Guru berkeliling membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan
pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan
peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Setelah selesai mengerjakan LKS, beberapa kelompok melaporkan hasil
kerjanya di depan kelas bergantian dan kelompok lain yang belum maju memberikan
tanggapan, sanggahan, pertanyaan, dan pendapat yang berbeda kepada kelompok
yang sedang melaporkan hasil kerjanya.
Siswa mengumpulkan lembar kerja kelompok untuk dipajang pada papan
pajangan kelas.
3)
Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Siswa dengan bimbingan
peneliti menyimpulkan hasil percobaan dan merangkum materi pembelajaran yang
telah dipelajari. Peneliti membacakan kembali kesimpulan dan menegaskan materi
yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah kepada siswa. Peneliti mengakhiri
perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan II
1)
Kegiatan Awal
Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 13
September 2011, kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit, yaitu memberikan
salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima
pelajaran, membagi siswa menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 siswa, dan tes
penjajagan bagaimana cara tumbuhan memperoleh makanan? Dan apersepsi sebagai
berikut: “Apakah fotosintesis itu?” “Pada pertemuan kali ini, sama seperti
pertemuan yang lalu, kita akan belajar bersama tentang mengidentifikasi cara
tumbuhan hijau membuat makanan, diharapkan kalian akan bisa mengidentifikasi
cara tumbuhan hijau membuat makanan dengan benar.”
2)
Kegiatan Inti
Kegiatan inti siklus I pertemuan II selama 40 menit. Peneliti membagikan
lembar kerja siswa untuk mencatat hasil percobaan membuktikan bahwa proses
fotosintesis memerlukan cahaya.
Siswa melakukan percobaan membuktikan bahwa proses fotosintesis
memerlukan cahaya. Siswa menutup beberapa daun dengan kertas karbon dan
dibiarkan agar terkena sinar matahari, kemudian memetik daun tersebut dan
beberapa daun yang tidak ditutupi kertas karbon, dan seterusnya hingga
percobaan selesai.
Selama proses kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung teman sejawat
melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan
kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai,
masing-masing kelompok melaporkan hasil pengamatan di depan kelas dan kelompok
lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil pengamatan. Siswa
mengumpulkan hasil pengamatan untuk dipajang pada papan pajangan kelas.
3)
Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit, yaitu membacakan kembali
kesimpulan dan menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah
dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan
tindak lanjut. Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
c.
Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan
hasil penelitian didapat beberapa hal yang mendapat perhatian pengamat dan
menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan tugas, ada
anak yang malah bermain dan tidak melakukan pengamatan sesuai dengan apa yang
harus dikerjakan sesuai lembar kerja.
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan perbaikan
pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa merupakan penyebab
masih rendahnya hasil belajar siswa. Hasil tes formatif ada 17 anak (71%) yang
sudah mendapat nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 7 anak mendapat nilai di
bawah nilai tuntas. Kemudian pengamat mewawancarai siswa yang belum tuntas,
dari hasil wawancara ternyata siswa yang belum tuntas merasa bingung apa yang
harus dilakukan pada saat penelitian.
d.
Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA tentang mengidentifikasi cara
tumbuhan hijau membuat makanan pada siklus I belum berhasil. Terbukti dari 24
siswa baru 17 yang mendapat nilai tuntas. Pembelajaran dilaksanakan secara
kelompok besar yang masing-masing kelompok beranggotakan 4 anak, sehingga siswa
banyak yang kurang aktif dalam melakukan percobaan. Kurangnya optimalisasi
kegiatan siswa pada saat kerja melakukan percobaan merupakan salah satu faktor
penyebab, dan kurangnya pengawasan peneliti juga menjadi sebab rendahnya nilai
siswa. Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk
melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan
adalah dengan mengoptimalkan kegiatan siswa, dan meningkatkan pengawasan
peneliti terhadap kerja siswa.
2.
Siklus II
a.
Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan tanggal 20 September 2011 dan
pertemuan kedua tanggal 27 September 2011.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II pertemuan I
menggunakan metode inkuiri.
Peneliti dan pengamat memfokuskan perencanaan perbaikan pada optimalisasi
kerja siswa pada saat melakukan percobaan secara kelompok.
Pada siklus II ini peneliti membuat lembar pengamatan siswa dan
mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang lebih sempurna dengan dilengkapi
perintah yang jelas. Peneliti juga menyiapkan beberapa alat bantu/peraga
seperti kertas karbon, gelas kimia, kompor, cawan petri, alcohol, panic, larutan
yodium, air, dan tumbuhan dalam pot.
b.
Tindakan
Pertemuan I
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan pertama siklus II pada hari Selasa
tanggal 20 September 2011. Tindakan awal dilaksanakan selama 10 menit. Sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti menyiapkan alat peraga dan lembar
pengamatan siswa. Peneliti masuk ruangan dengan membawa semua perlengkapan yang
diperlukan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, dilanjutkan do’a dan presensi
siswa dengan memanggil siswa satu-persatu. Kemudian peneliti melakukan tes
penjajagan/apersepsi dengan pertanyaan apakah klorofil itu? Peneliti
menunjukkan gambar proses fotosintesis.
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti siklus II pertemuan pertama selama 40
menit. Tidak seperti pada siklus I yang pembelajarannya secara kelompok besar,
pada siklus II ini peneliti membagi siswa ke dalam kelompok kecil menjadi 8
kelompok yang setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Setiap kelompok melakukan
percobaan membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan
pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan
peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai, masing-masing
kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas sementara kelompok lain
memberikan tanggapan, pertanyaan, dan pendapatnya terhadap isi laporan kelompok
lain. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kelompok untuk dipajang pada papan
pajangan kelas. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil pengamatan,
mencatat rangkuman materi pelajaran.
3)
Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir pertemuan pertama
siklus II selama 20 menit. Peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dan
menegaskan materi perbaikan pembelajaran. Peneliti memberikan tugas kepada
siswa untuk dikerjakan di rumah secara individu. Peneliti mengakhiri perbaikan
pembelajaran dengan salam.
Pertemuan II
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 27
September 2011. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit dengan memberikan
salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima
pelajaran. Peneliti mulai melakukan apersepsi sebagai berikut: “Di mana pada
bagian tumbuhan yang mengandung klorofil?” “Pada pertemuan kali ini masih sama
seperti materi pertemuan yang lalu, kita akan belajar bersama tentang
mengidentifikasi cara tumbuhan hijau membuat makanan.”
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pertemuan kedua siklus II
dilaksanakan selama 40 menit. Seperti pada pertemuan I peneliti membagi siswa
menjadi 8 kelompok, kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada
masing-masing kelompok untuk mencatat hasil percobaan yang akan dilakukan.
Peneliti menugaskan siswa untuk melakukan percobaan membuktikan bahwa
karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis. Pada saat kelompok melakukan
kegiatan, peneliti mengawasi dan melakukan penilaian proses serta mengingatkan
siswa yang bermain sendiri.
Setelah percobaan selesai, siswa menyampaikan hasil percobaan secara
kelompok, dan kelompok lain menanggapi. Peneliti memberikan penguatan pada
hasil masing-masing kelompok. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan
hasil pembelajaran.
3)
Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Peneliti menyampaikan
kembali hasil kesimpulan yang telah dibuat siswa, dilanjutkan dengan membagikan
lembar soal tes formatif untuk dikerjakan oleh siswa secara mandiri. Peneliti
melakukan penilaian, tindak lanjut dan menutup dengan salam.
c.
Pengamatan
Hasil pengamatan terlihat adanya optimalisasi kerja siswa, jika
dibandingkan dengan siklus I. peneliti terlihat membimbing siswa atau kelompok
yang kurang aktif serta mengingatkan siswa-siswa yang bermain sendiri. Hasil
siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 17 (71%) menjadi 24
siswa (100%), hal itu menunjukkan bahwa proses perbaikan pembelajaran telah
berhasil mencapai ketuntasan yang diharapkan.
Tingkat keaktifan siswa pada siklus II meningkat menjadi 93,06%, hal itu
menunjukkan bahwa seluruh siswa telah aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran. Dengan demikian proses perbaikan dihentikan pada siklus kedua.
d.
Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada
siklus II ini telah berhasil mencapai tujuan perbaikan pembelajaran yang
diharapkan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan pembelajaran yang
dilakukannya.
Dari 24 siswa seluruhnya (100%) telah tuntas
belajar, nilai rata-rata hasil tes formatif pada siklus II adalah 81,67.
Berdasarkan hasil tersebut maka tindakan perbaikan pembelajaran dihentikan
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660