BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SD ......................, Kecamatan ............................,
Kabupaten ............................. SD yang beralamatkan di RT. 03 RW. 03, ............................,
............................ ini merupakan SD yang cukup diminati oleh masyarakat.
Hal ini terbukti dengan adanya pendaftar yang cukup banyak setiap tahunnya,
sehingga jumlah siswa setiap kelasnya mencapai 50 anak. Penelitian ini
dilaksanakan pada semester dua, menurut kalender pendidikan sekolah dasar,
khususnya SD ....................... Penelitian ini dilaksanakan pada
pertengahan bulan Februari 2011 hingga akhir bulan Mei 2011, dengan tabel
jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No
|
Kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||||||||
Feb
2011
|
Maret
2011
|
April
2011
|
Mei
2011
|
Juni
2011
|
|||||||||||||||
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Koordinasi
|
X
|
x
|
||||||||||||||||
2
|
Pelaksanaan
|
x
|
x
|
x
|
|||||||||||||||
3
|
Analisis
|
x
|
x
|
||||||||||||||||
4
|
Penulisan
Laporan
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
x
|
||||||||||||
5
|
Penyerahan
Laporan
|
x
|
x
|
Bentuk penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) pada
pembelajaran IPA kelas IV SD ......................, yaitu: Upaya Peningkatan
Hasil Belajar IPA Tentang Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi.
Penelitian Tindakan Kelas ini merupakan upaya memperbaiki serta meningkatkan
kualitas pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, baik itu
siswa maupun guru dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. Menurut
Wardani, dkk (2007:1.4) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat.” Menurut pendapat Padmono (1999:45) Model penelitian tindakan kelas
yang paling sederhana yang dapat dilakukan oleh guru sekolah dasar, antara lain
model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
Taggart. “Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral refleksi
diri yang dimulai dengan rencana tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan
kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.”
(Kasihani Kasbolah, 1998:113). Dengan demikian model siklus Kemmis dan Mc
Taggart digambarkan sebagai berikut :
Planning Planning
Kondisi awal reflection Action reflection Action
Observation observation
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian Tindakan Kelas
Model
Kemmis Dan Taggart
B.
Subjek Penelitian
1.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD ......................
UPTD DIKPORA Unit Kecamatan ............................ Kabupaten ............................,
yang berlokasi di RT. 03 RW. 03, Desa ............................ Kecamatan .............................
Penelitian dilaksanakan pada semester II
tahun pelajaran 2010/2011. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 2 dan 4
Maret 2011. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 7 dan 9 Maret 2011 dan
siklus ketiga dilaksanakan pada tanggal 14 dan 16 Maret 2011.
2.
Mata Pelajaran dan Kelas IV
Mata pelajaran yang menjadi bahan kajian
adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas IV, dengan pokok bahasan perpindahan
energi panas.
3.
Karakteristik Siswa
Memahami karakteristik siswa merupakan
salah satu kunci agar Penelitian Tindakan Kelas berjalan dengan lancar sesuai
dengan tujuan. PTK dilaksanakan di kelas IV SD ...................... UPT DIKPORA
Unit Kecamatan ............................ Kabupaten ............................,
dengan jumlah siswa sebanyak 24 anak yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan
14 siswa perempuan.
Rata-rata umur siswa kelas IV adalah 12
tahun. Ada 2 siswa yang pernah mengalami tinggal kelas yaitu satu siswa
mengalami tinggal kelas pada waktu kelas I, dan yang satu lagi tinggal kelas
pada saat kelas II.
Petani dan buruh pekerjaan mayoritas
orang tua mereka, hanya satu siswa yang berasal dari keluarga pedagang. Keadaan
fisik kelas IV semuanya baik. 100% dari siswa kelas IV tinggal di daerah
pegunungan yang jarak dari rumah ke sekolah lebih dari 2 km, dan ada yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah yang
jaraknya tidak begitu jauh dari sekolah.
C.
Data dan Sumber Data
1.
Jenis Data
a.
Data Kuantitatif
Data Kuantitatif yaitu data tentang
hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah diadakan perbaikan.
b.
Data Kualitatif
Data Kualitatif yaitu data tentang
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
2.
Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam
penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 1997:114).
Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi:
a.
Siswa
Untuk mendapatkan data berupa hasil
belajar/evaluasi dan aktifitas siswa ketika diamati dalam kegiatan
pembelajaran, yang tertuang dalam lembar pengamatan/observasi.
b.
Guru kelas IV
Untuk mendapatkan data berupa hasil
pengamatan awal, peneliti dan juga subjek yang akan diamati dan kepala sekolah
ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian data yang diperoleh berupa
komponen observasi pada lembar observasi yang akan diisi oleh peneliti dan
kepala sekolah.
c.
Kepala sekolah
Guru kelas IV yang melakukan tindakan,
diamati juga oleh kepala sekolah, sehingga sumber data yang diperoleh berupa
komponen pada lembar observasi yang akan diamati. Hasil observasi kepala
sekolah sebagai bahan untuk penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar siswa tentang perpindahan energy panas.
3.
Cara Pengumpulan Data
a.
Data Kuantitatif
Data hasil tes formatif diperoleh
melalui pelaksanaan tes.
b.
Data Kualitatif
Data Kualitatif diperoleh dengan
melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi
4.
Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan
membandingkan tingkat keterlibatan dan prestasi belajar siswa sebelum dan
sesudah melaksanakan perbaikan.
5.
Observer
Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dalam pelaksanaannya, peneliti
dibantu oleh:
Nama : ……….
NIP : ………………………
Jabatan : Kepala
SD ......................
Tugas
: Mengobservasi
dan ikut merencanakan perbaikan pembelajaran mulai dari siklus pertama sampai
dengan selesai
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau cara pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 1) tes, 2) observasi, dan 3)
dokumentasi. Teknik tes yang digunakan adalah tes tertulis (objektif berupa
isian singkat). Teknik observasi yang digunakan yaitu observasi tersetruktur
(menggunakan pedoman observasi) dan tidak tersetruktur (tanpa lembar
observasi). Sedangkan teknik dokumentasi yaitu dengan mencermati daftar
nilai kelas pada mata pelajaran IPA, dan
lembar evaluasi siswa di setiap akhir pembelajaran.
Teknik tes dilakukan oleh guru kelas
IV di setiap akhir tindakan penelitian. Teknik observasi dilakukan oleh
peneliti ketika pembelajaran dilaksanakan, pada pembelajaran awal dan saat
tindakan dilaksanakan, sehingga diperoleh data kondisi awal penelitian dan
ketika tindakan penelitian dilaksanakan. Teknik observasi juga dilakukan oleh kepala
sekolah ketika mengamati guru kelas IV dalam melakukan tindakan di kelas. Teknik dokumentasi dilakukan oleh
peneliti dengan menganalisis daftar nilai siswa kelas IV pada mata pelajaran
IPA, dan juga lembar evaluasi siswa di akhir tindakan yang dilakukan. Semua
teknik dan alat pengumpulan data dilakukan oleh peneliti, namun pada observasi
dibantu oleh kepala sekolah.
E.
Validitas Data
Untuk menjamin dan memperoleh kesahihan
data dalam penelitian ini dilakukan triangulasi sumber data dan triangulasi
waktu. Triangulasi data meliputi siswa, guru kelas IV dan kepala sekolah.
Triangulasi data dilakukan dengan pengecekan kembali data yang telah diperoleh
melalui ketiga sumber tersebut untuk menarik kesimpulan tentang hasil tindakan.
Triangulasi waktu meliputi, sebelum, saat, dan setelah dilaksanakan tindakan
penelitian. Validitas data juga dilakukan dengan pengecekan kembali data yang
telah diperoleh melalui analisis teknik pengumpulan data yaitu : tes,
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
F.
Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2007:89) “Analisis
data penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di
lapangan dan setelah selesai di lapangan.” Dengan demikian peneliti ini
meliputi tiga tahap analisis yaitu sebagai berikut :
1.
Analisis sebelum di lapangan
Analisis dalam tahap ini dilakukan
terhadap data hasil studi pendahuluan atau kondisi awal peneliti sebelum
dilakukan tindakan PTK. Analisis dilakukan oleh peneliti terhadap observasi dan
wawancara tentang kegiatan pembelajaran IPA pada materi perpindahan energi
panas yang dilakukan oleh guru kelas IV.
2.
Analisis selama di lapangan
“Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion
drawing/verification." (Miles and Huberman dalam Sugiyono, 2007:91)
dengan demikian analisis data pada tahap
ini meliputi:
a.
Data reduction (reduksi data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting, berdasarkan studi
pendahuluan. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas, dan mempermudah untuk pengumpulan data selanjutnya. Peneliti
mendiskusikannya dengan guru kelas IV, Kepala sekolah, dan dosen pembimbing,
sehingga wawasan peneliti akan bertambah dan dapat mereduksi data yang memiliki
nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
b.
Data display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah
selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data bias menggunakan bentuk
uraian singkat, bagan, tabel, grafik, dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut,
maka data terorganisasi, tersusun, sehingga akan mudah dipahami. Dengan
demikian maka akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja/tindakan selanjutnya, berdasarkan apa yang telah dipahami
tersebut. Penyajian data dilakukan oleh peneliti dengan bimbingan dosen
pembimbing S1 PGSD UT.
c.
Conclusion drawing/verification
(penarikan kesimpulan)
Langkah ke tiga dalam analisis data
kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan/verifikasi.
Kesimpulan sementara pada reduksi data yang ditemukan masih bersifat sementara
dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin akan menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak
awal.
1.
Analisis setelah di lapangan
Setelah selesai memperoleh semua data yang
dibutuhkan kemudian dianalisis, maka peneliti meninjau kembali apakah masih ada
analisis data yang perlu direvisi atau mungkin perlu diteliti analisis data
dari awal. Jika semua data sudah cukup, maka peneliti menyusun laporan atas
analisis yang telah disusun. Analisis setelah tindakan merupakan tahapan untuk
mengetahui apakah tindakan yang dilakukan berhasil sesuai dengan harapan atau
tidak berhasil.
G.
Indikator Kinerja
Secara umum
indikator sebagai wujud keberhasilan dalam melakukan tindakan adalah siswa
dapat menunjukkan proses perpindahan panas. Secara khusus indikator tersebut
meliputi beberapa hal yaitu : guru telah melaksanakan pembelajaran menggunakan
media, metode, sesuai dengan RPP yang telah direncanakan dalam menjelaskan
perpindahan panas, siswa menjadi terampil dan dapat menjelaskan proses
perpindahan panas, serta hasil belajar dapat meningkat/mencapai KKM yang
ditunjukkan dengan nilai yang dicapai setelah melakukan tindakan penelitian.
Secara
sederhana, indikator kinerja tersebut dapat ditunjukkan pada gambar di bawah
ini:
Gambar
3.2 Bagan Indicator Kinerja
Pembelajaran Perpindahan Energi Panas
|
Menggunakan Media/Metode
|
Siswa :
·
Terampil
·
Aktif
·
Mencapai KKM
|
Guru :
·
Melaksanakan KBM
·
Menggunakan Media/metode
·
Sesuai RPP
|
H.
Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas
dilaksanakan melalui proses pengkajian yang berdaur, yang terdiri dari empat
tahap yaitu :
1.
Melakukan perencanaan (Planning)
2.
Melakukan tindakan (Acting)
3.
Mengamati (Observing)
4.
Refleksi (Reflecting)
Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan dijadikan
pedoman melakukan revisi rencana perbaikan pembelajaran jika ternyata tindakan
yang dilakukan belum dianggap berhasil. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
digambarkan seperti gambar berikut:
Gambar 3.3 Daur Penelitian Tindakan
Kelas (Rusna Ristasa, 2007:7)
Perencanaan
|
Pengamatan
|
Perencanaan
|
SIKLUS I
|
Pelaksanaan
|
Refleksi
|
Pengamatan
|
Perencanaan
|
SIKLUS II
|
Pelaksanaan
|
Refleksi
|
Pengamatan
|
?
|
SIKLUS III
|
Pelaksanaan
|
Refleksi
|
Setelah
siklus berlangsung beberapa kali, peneliti dapat menganalisis hasilnya. Jika perbaikan
yang diinginkan sudah berhasil, daur PTK pun sudah berakhir.
Setelah
tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan biasanya akan muncul masalah
atau kerusakan yang harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan
yang telah dirumuskan. Berbagai masalah yang timbul akan dapat dipecahkan
melalui daur Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan diawali adanya
ide awal dari peneliti. Dari ide tersebut peneliti melakukan studi pendahuluan
yang dapat berupa wawancara dengan siswa, tes diagnostic dan tes formatif.
Setelah memperoleh data, baru diadakan persiapan penelitian. Berdasarkan
rencana yang ada, peneliti baru melaksanakan tindakan penelitian. Jika
perbaikan dianggap sudah berhasil, tindakan dihentikan. Bila perbaikan dianggap
belum berhasil, maka diadakan tindakan di siklus berikutnya.
Daur
penelitian Tindakan Kelas dalam tiga
siklus dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.4 Bagan Alur Proses
Perbaikan Pembelajaran (dimodifikasi dari Rusna Ristasa, 2006:46)
IDE AWAL
|
Studi Pendahuluan
1.Proses pembelajaran
2.Tes diagnostik (data awal)
3.Analisis dokumen kelas
4.Wawancara dengan siswa
5.Diskusi dengan supervisor
|
Pemantapan
1.Refleksi
2.Studi literatur
3.Diskusi dengan supervisor
|
Persiapan Penelitian
1.Penyusunan RPPP, Tes Formatif, Lembar Observasi dan
LKS
2.Mempersiapkan observer
3.demonstrasi
|
Tindakan Siklus I
1.Perencanaan Tindakan
2.Pelaksanaan Tindakan
3.Observasi
4.Refleksi Siklus I
|
Tindakan Siklus II
1.Perencanaan Tindakan
2.Pelaksanaan Tindakan
3.Observasi
4.Refleksi Siklus II
|
Tindakan Siklus III
1.Perencanaan Tindakan
2.Pelaksanaan Tindakan
3.Observasi
4.Refleksi Siklus III
|
Belum
|
Revisi
|
Belum
|
Revisi
|
Berhasil
|
Simpulan
|
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660