Sunday, April 22, 2012

PTK IPS KELAS VI BAB III


BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
 Setting Penelitian
1.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I menurut kalender pendidikan di SD ................................... Penelitian ini memerlukan waktu 6 (enam) bulan yang dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2011. Kegiatan dimulai dari izin penelitian sampai dengan penulisan laporan. Pengumpulan data dan penelitian setiap siklusnya dapat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian
No
Uraian Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Mei
Juni
Juli
Agt
Sept
Okt
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Persiapan























2
Perumusan Masalah























3
Penyusunan Proposal























4
Penyusunan Instrumen























5
Pengamatan Awal























6
Pelaksanaan Siklus I






















7
Pelaksanaan Siklus II






















8
Analisis data




















9
Penyusunan Laporan





















2.      Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar .................................. di kelas VI, UPT Dinas DIKPORA Unit Kecamatan ............................ Kabupaten ............................ yang berlokasi di RT 01 RW 01, Desa Joho.
Kelas VI tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajar mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil belajar yang rendah.

  1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah tempat peneliti memperoleh keterangan atau data penelitian. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VI Sekolah Dasar .................................. yang berjumlah 9 anak.
Kelas tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajar mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil belajar yang rendah.

  1. Data dan Sumber Data
1.      Jenis Data
a.       Data Kuantitatif
Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah diadakan perbaikan.
b.      Data Kualitatif
Data Kualitatif yaitu data tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
2.      Sumber data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 1997:114). Sumber data penelitian ini diperoleh dari:
a.    Siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh ketika siswa diamati dalam kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam lembar pengamatan/observasi.
b.    Guru kelas VI
Guru kelas VI merupakan sumber data untuk mendapatkan data berupa hasil pengamatan awal, merupakan peneliti, dan juga merupakan subjek yang akan diamati oleh pengamat/teman sejawat ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian data yang diperoleh berupa komponen observasi pada lembar observasi yang akan diisi oleh peneliti dan pengamat/teman sejawat.
c.    Pengamat/Teman Sejawat
Guru kelas VI yang melakukan tindakan, diamati oleh Teman Sejawat, sehingga sumber data yang diperoleh berupa komponen pada lembar observasi. Hasil observasi teman sejawat sebagai bahan untuk penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa tentang mengidentifikasi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.

  1. Teknik Pengumpulan Data
1.         Teknik pengumpulan data, dapat berbentuk teknik tes maupun non tes.
a.       Tes (tertulis, lisan, perbuatan)
Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS, setelah dilaksanakan tindakan. Instrumen tes disusun dan diujicobakan pada siswa di luar objek penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas, derajat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi di akhir siklus adalah hanya butir soal yang baik.
Soal tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud untuk tetap menjaga agar hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga ketika digunakan pada saat tes setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan data yang benar-benar sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran, karena apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek penelitian, dikhawatirkan mempengaruhi hasil penelitian.
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama            :    ……………...
NIP               :    ……………………
Jabatan         :    Guru Kelas IV
Unit Kerja    :    SD ..................................
Tugas            :    -    Mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus I sampai dengan selesai.
-       Memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
-       Ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.
b.      Non tes (wawancara, pengamatan, dokumentasi)
Teknik wawancara adalah cara mencari data dengan cara meminta keterangan secara langsung kepada nara sumber, dalam hal ini adalah siswa, teman sejawat, kepala sekolah, dan guru lain.
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu menggunakan instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran.
Teknik dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, skrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2003: 188). Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama identitas siswa, hasil belajar IPS pada semester I Tahun Pelajaran 2011/2012, serta gambaran pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
2.         Alat pengumpulan data
a.       Teknik tes, alatnya dapat berbentuk butir sola tes
b.      Teknik non tes, alatnya dapat berbentuk pedoman data dan lembar observasi, pedoman dan lembar wawancara, buku catatan, surat kabar, dan majalah.

  1. Validitas Data
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2008:170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.
1.    Triangulasi
Triangulasi adalah pendekatan analisa data yang memadukan berbagai data sehingga merupakan kesatuan yang selaras dari berbagai sumber. Menurut Institute Global Tech yang tersedia secara online, menjelaskan bahwa Triangulasi mencari dengan cepat pengujian data yang sudah ada dalam memperkuat tafsir dan meningkatkan kebijakan serta program yang berbasis pada bukti yang telah tersedia. Dengan cara menguji informasi dengan mengumpulkan data melalui metode berbeda, oleh kelompok berbeda, dan dalam populasi berbeda, penemuan mungkin memperlihatkan bukti penetapan lintas data, mengurangi dampaknya dari penyimpangan potensial yang bisa terjadi dalam satu penelitian tunggal.

Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai Teknik mengecek keabsahan data, di mana dalam pengertiannya triangulasi adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330).
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Data yang diperoleh dari hasil tes awal adalah bahwa siswa kelas VI SD .................................. yang berjumlah 9 anak, masih banyak ditemukan siswa-siswa yang hasil belajar IPS rendah, yaitu 4 anak (44,44%) yang telah tuntas belajar dan masih 5 anak (55,55%) yang belum tuntas. Data tersebut di atas jika dibandingkan dengan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat tidak berbeda, yaitu 4 siswa (44,44%) yang telah tuntas dan 5 siswa (55,55%) yang belum tuntas.
Data tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan kerja kelompok oleh guru jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer menunjukkan prosentase yang sama, yaitu 44,44%. Data yang terkumpul dari guru dan observer akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan.
2.    Review Informasi
Data atau Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa informasi tentang hasil belajar IPS tentang mengidentifikasi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya. Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa adalah bahwa terdapat 4 siswa (44,44%) yang telah tuntas dan 5 siswa (55,55%) yang belum tuntas. Informasi tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan observer yaitu baru 44,44% (4 siswa) yang aktif mengikuti proses pembelajaran.

  1. Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1.         Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.
2.         Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.
3.         Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.


  1. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PKT). Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Menurut Suharsini Arikunto (dalam Rusna RA, 2010:30) di dalam PTK memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) Penelitian, yang merupakan suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan, merupakan suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa. 3) Kelas, dalam hal ini tidak terikat dengan ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama, dan guru yang sama pula.
Mills (dalam Rusna RA, 2010:31) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “Systematic Inkuiri” yang dilakukan oleh guru, kepada sekolah, atau konsuler untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “Reflective practice” yang berdampak positif pada berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, (Wardani, 2006:1-4).
Dalam penelitian tindakan kelas ini strategi yang digunakan mengacu pada model siklus. Lebih lanjut Rusna RA (2007:7-8) mengatakan PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
1.         Perencanaan (planning)
2.         Pelaksanaan (acting),
3.         Pengamatan (observation),
4.         Refleksi (reflection).
Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:


Gambar 3.2 Daur Penelitian Tindakan Kelas
 1.      Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam waktu dua kali pertemuan (2 x 35 menit) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)  Perencanaan
a)  Pertemuan I
Langkah-langkah tindakan perbaikan yang relevan dengan permasalahan pada pertemuan pertama siklus I ini adalah:
*      Menyusun rencana pembelajaran beserta skenario tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan.
*      Menyusun dan menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam.
*      Menyusun dan menyiapkan alat tes formatif, lembar observasi, dan lembar kerja kelompok siswa.
*      Mensimulasikan tindakan perbaikan dengan teman sejawat.
b)  Pertemuan II
*      Menetapkan rencana pembelajaran beserta skenario tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan.
*      Menyusun dan menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam.
*       Menyusun dan menyiapkan alat tes formatif, lembar orservasi, dan lembar kerja kelompok siswa.
*      Merencanakan penilaian.
*      Mensimulasikan tindakan perbaikan dengan teman sejawat.
2)  Pelaksanaan
a)  Pertemuan I (Rabu, 3 Agustus 2011) 
Pelaksanaan perbaikan siklus 1 dilaksanakan selama 10 menit dengan menggunakan model VCT, dan membagi siswa menjadi 2 (dua) kelompok untuk melakukan telaah menghadapi bencana alam, yang disajikan dalam bentuk materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam.
Siswa bersama anggota kelompoknya menelaah kasus yang disajikan dalam bentuk materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam, dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 30 menit.
b)  Pertemuan II (Rabu, 10 Agustus 2011) 
Kegiatan pada pertemuan kedua dilanjutkan dengan diskusi kelas membahas kesulitan-kesulitan yang dialami siswa selama 10 menit. Dari hasil diskusi kelas siswa dibimbing untuk bisa mengambil kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Pembelajaran diakhiri dengan mengerjakan evaluasi selama 30 menit.
3)  Observasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat selama proses pembelajaran berlangsung.
4)  Refleksi
Berdasar hasil observasi dan tes formatif dilakukan analisis, apabila tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria, diadakan tindakan perbaikan siklus II.

2.      Siklus II
Bertolak hasil refleksi pada siklus I, upaya tambahan siklus II adalah dengan meningkatkan bimbingan dan memaksimalkan fungsi guru sebagai fasilitator. Menurut Suciati (2005) sebagai fasilitator ada dua tugas yang harus dilaksanakan guru,
yaitu sebagai pengelola pembelajaran dan pengelola kelas. Sebagai pengelola pembelajaran gzcru bertugas menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa rnencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dan sebagai pengelola kelas gunc bertugas .mencipiakan sittcasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif.


Pada siklus II ini pembelajaran juga dikondisikan agar siswa benar-benar menyadari bahwa pengetahuan yang diperoleh akan dipergunakan langsung dalam kehidupan sehari-­hari.  Pembelajaran siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (2 x 35 menit) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1)   Perencanaan
a)  Pertemuan I
*      Merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran sebelumnya.
*      Menyusun dan menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam; menyusun alat tes formatif lembar observasi; dan lembar kerja siswa.
*      Mensimulasikan tindakan perbaikan dengan rekan sejawat
b)  Pertemuan II
*   Merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran sebelumnya.
*   Memusun dan menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara mengl:adapi bencana alam; menyusun alat tes formatif; lembar observasi; dan lembar kerja siswa.
*   Merencanakan penilaian
*   Mensimulasikan tindakan perbaikan dengan teman sejawat.
2)  Pelaksanaan Tindakan
a)  Pertemuan I (Rabu, 24 Agustus 2011) 
Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan pembelajaran­ pembelajaran sebelumnya, yaitu siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3 anak, kemudian mengkaji suatu kasus dalam bentuk cerita kemudian menjawab pertanyaan pertanyaan pada LKS, dan secara klasikal mengadakan diskusi untuk mengambil kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Hanya saja pada siklus ketiga ini guru lebih banyak memberi motivasi; bimbingan serta memfasilitasi siswa selama proses pengkajian kasus/masalah; menemukan serta refleksi. Kegiatan diakhiri dengan mengadakan tes formatif.
b)  Pertemuan II (Rabu, 31 Agustus 2011) 
Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus II pertemuan II ini pada dasarnya sama dengan pembelajaran sebelumnya, yaitu secara berkelompok siswa mengkaji suatu kasus dalam bentuk materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam, kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS, dan secara klasikal mengadakan diskusi untuk mengambil kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada siklus II pertemuan II ini guru juga lebih banyak memberi motivasi; bimbingan serta memfasilitasi siswa selama proses pengkajian kasus/masalah; menemukan serta refleksi. Kegiatan diakhiri dengan mengadakan tes formatif.
3)   Observasi
Observasi dilakukan oleh rekan sejawat (observer) pada saat pembelajaran berlangsung.
4)   Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tes formatif dilakukan analisis. Dari hasil ini peneliti melakukan refleksi untuk tindak lanjut pelnbelajaran berikutnya.

PTK bab selanjutnya silahkan klik di tag, atau lihat postingan lainnya di tag/kategori. Bagi yang menghendaki file-nya Laporan PTK lengkap dari judul di atas silahkan dapat SMS saya di nomor HP. 081328239660, akan saya kirimkan filenya ke alamat email anda setelah anda transfer ongkos ketik Rp. 50.000,- ke BNI Cabang Kebumen no rek. 0222010799 a.n. Rinoto

No comments:

Post a Comment

Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660