BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada semester I menurut kalender pendidikan di SD ...................................
Penelitian ini memerlukan waktu 6 (enam) bulan yang dilaksanakan mulai bulan
Mei sampai dengan bulan Oktober 2011. Kegiatan dimulai dari izin penelitian
sampai dengan penulisan laporan. Pengumpulan data dan penelitian setiap
siklusnya dapat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel
3.1 Alokasi Waktu Penelitian
No
|
Uraian Kegiatan
|
Waktu Pelaksanaan
|
|||||||||||||||||||||||
Mei
|
Juni
|
Juli
|
Agt
|
Sept
|
Okt
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Persiapan
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
2
|
Perumusan Masalah
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
3
|
Penyusunan Proposal
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
4
|
Penyusunan Instrumen
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
5
|
Pengamatan Awal
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
6
|
Pelaksanaan Siklus I
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
7
|
Pelaksanaan Siklus II
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
8
|
Analisis data
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||
9
|
Penyusunan Laporan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
2. Tempat Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di Sekolah Dasar .................................. di kelas
VI, UPT Dinas DIKPORA Unit Kecamatan ............................ Kabupaten ............................
yang berlokasi di RT 01 RW 01, Desa Joho.
Kelas
VI tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajar
mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit
memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil
belajar yang rendah.
- Subjek Penelitian
Subjek
penelitian adalah tempat peneliti memperoleh keterangan atau data penelitian.
Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VI Sekolah Dasar ..................................
yang berjumlah 9 anak.
Kelas
tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajar
mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit
memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil
belajar yang rendah.
- Data dan Sumber Data
1.
Jenis
Data
a.
Data
Kuantitatif
Data Kuantitatif yaitu data tentang
hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah diadakan perbaikan.
b.
Data
Kualitatif
Data Kualitatif yaitu data tentang
keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
2.
Sumber
data
Yang dimaksud sumber data dalam
penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh. (Suharsimi Arikunto,
1997:114). Sumber data penelitian ini diperoleh dari:
a. Siswa
Data hasil belajar siswa diperoleh
ketika siswa diamati dalam kegiatan pembelajaran yang tertuang dalam lembar
pengamatan/observasi.
b. Guru kelas VI
Guru kelas VI merupakan sumber data
untuk mendapatkan data berupa hasil pengamatan awal, merupakan peneliti, dan
juga merupakan subjek yang akan diamati oleh pengamat/teman sejawat ketika pelaksanaan
tindakan. Dengan demikian data yang diperoleh berupa komponen observasi pada
lembar observasi yang akan diisi oleh peneliti dan pengamat/teman sejawat.
c. Pengamat/Teman Sejawat
Guru kelas VI yang melakukan tindakan, diamati oleh Teman Sejawat, sehingga
sumber data yang diperoleh berupa komponen pada lembar observasi. Hasil
observasi teman sejawat sebagai bahan untuk penelitian dan untuk mengetahui ada
atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa tentang mengidentifikasi beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan
sekitarnya.
- Teknik Pengumpulan Data
1.
Teknik
pengumpulan data, dapat berbentuk teknik tes maupun non tes.
a. Tes (tertulis, lisan, perbuatan)
Teknik
tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar IPS, setelah
dilaksanakan tindakan. Instrumen tes disusun dan diujicobakan pada siswa di
luar objek penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas, derajat
kesukaran, daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang digunakan
untuk evaluasi di akhir siklus adalah hanya butir soal yang baik.
Soal
tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud untuk tetap menjaga
agar hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga ketika digunakan pada saat tes
setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan data yang benar-benar sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran, karena apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek
penelitian, dikhawatirkan mempengaruhi hasil penelitian.
Dalam
pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas
dan tugas sebagai berikut:
Nama : ……………...
NIP : ……………………
Jabatan : Guru Kelas IV
Unit Kerja : SD ..................................
Tugas : - Mengobservasi
pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus I sampai dengan selesai.
- Memberikan masukan tentang kekuatan
dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
- Ikut serta merencanakan perbaikan
pembelajaran.
b. Non tes (wawancara, pengamatan,
dokumentasi)
Teknik
wawancara adalah cara mencari data dengan cara meminta keterangan secara
langsung kepada nara sumber, dalam hal ini adalah siswa, teman sejawat, kepala
sekolah, dan guru lain.
Observasi
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu menggunakan
instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang
berisi item-item kejadian atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik
observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran.
Teknik
dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, skrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger,
agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2003: 188). Teknik dokumentasi
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama identitas
siswa, hasil belajar IPS pada semester I Tahun Pelajaran 2011/2012, serta
gambaran pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
2.
Alat
pengumpulan data
a. Teknik tes, alatnya dapat berbentuk
butir sola tes
b. Teknik non tes, alatnya dapat
berbentuk pedoman data dan lembar observasi, pedoman dan lembar wawancara, buku
catatan, surat kabar, dan majalah.
- Validitas Data
Data
yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian
ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai
sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya
posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan
data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah
(2008:170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah
terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.
1. Triangulasi
Triangulasi
adalah pendekatan analisa data yang memadukan berbagai data sehingga merupakan
kesatuan yang selaras dari berbagai sumber. Menurut Institute Global Tech yang tersedia secara online, menjelaskan bahwa Triangulasi mencari dengan cepat
pengujian data yang sudah ada dalam memperkuat tafsir dan meningkatkan
kebijakan serta program yang berbasis pada bukti yang telah tersedia. Dengan
cara menguji informasi dengan mengumpulkan data melalui metode berbeda, oleh
kelompok berbeda, dan dalam populasi berbeda, penemuan mungkin memperlihatkan
bukti penetapan lintas data, mengurangi dampaknya dari penyimpangan potensial
yang bisa terjadi dalam satu penelitian tunggal.
Penelitian
ini menggunakan triangulasi sebagai Teknik mengecek keabsahan data, di mana
dalam pengertiannya triangulasi adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap
objek penelitian (Moloeng, 2004:330).
Triangulasi
dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115)
yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk
mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution,
selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran
peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Data
yang diperoleh dari hasil tes awal adalah bahwa siswa kelas VI SD ..................................
yang berjumlah 9 anak, masih banyak ditemukan siswa-siswa yang hasil belajar IPS
rendah, yaitu 4 anak (44,44%) yang telah tuntas belajar dan masih 5 anak
(55,55%) yang belum tuntas. Data tersebut di atas jika dibandingkan dengan data
hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat tidak berbeda, yaitu 4 siswa
(44,44%) yang telah tuntas dan 5 siswa (55,55%) yang belum tuntas.
Data
tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan kerja kelompok
oleh guru jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer menunjukkan
prosentase yang sama, yaitu 44,44%. Data yang terkumpul dari guru dan observer
akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk
penarikan kesimpulan.
2. Review Informasi
Data
atau Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa informasi
tentang hasil belajar IPS tentang mengidentifikasi
beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya. Informasi yang diperoleh dari hasil
pengamatan terhadap hasil belajar siswa adalah bahwa terdapat 4 siswa (44,44%)
yang telah tuntas dan 5 siswa (55,55%) yang belum tuntas. Informasi tentang
keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan observer yaitu baru 44,44%
(4 siswa) yang aktif mengikuti proses pembelajaran.
- Analisis Data
Data
yang dianalisis meliputi data kuantitatif
(dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data
kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data
dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan
kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan
dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1.
Reduksi
Data
Reduksi
data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang
dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak
relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga
terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.
2.
Penyajian
data
Penyajian
data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan,
maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan
informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik
kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.
3.
Penarikan
kesimpulan
Kegiatan
penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data.
Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.
- Prosedur Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PKT). Istilah dalam bahasa Inggris
adalah Classroom Action Research (CAR),
yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Menurut
Suharsini Arikunto (dalam Rusna RA, 2010:30) di dalam PTK memiliki tiga
pengertian, yaitu: 1) Penelitian, yang merupakan suatu kegiatan mencermati
suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu
hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan, merupakan suatu
gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan dalam
penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa. 3) Kelas, dalam hal ini
tidak terikat dengan ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik.
Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan, yang dimaksud dengan
istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran
yang sama, dan guru yang sama pula.
Mills
(dalam Rusna RA, 2010:31) mendefinisikan penelitian tindakan sebagai “Systematic Inkuiri” yang dilakukan oleh
guru, kepada sekolah, atau konsuler untuk mengumpulkan informasi tentang
berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan
persepsi serta mengembangkan “Reflective
practice” yang berdampak positif pada berbagai praktik persekolahan,
termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.
Penelitian
tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai
guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat, (Wardani, 2006:1-4).
Dalam
penelitian tindakan kelas ini strategi yang digunakan mengacu pada model
siklus. Lebih lanjut Rusna RA (2007:7-8) mengatakan PTK dilaksanakan melalui
proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
1.
Perencanaan
(planning)
2.
Pelaksanaan
(acting),
3.
Pengamatan
(observation),
4.
Refleksi
(reflection).
Hasil
refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan untuk merevisi
rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan
masalah, seperti tampak pada gambar berikut:
Gambar 3.2 Daur Penelitian Tindakan Kelas
1.
Siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan
dalam waktu dua kali pertemuan (2 x 35 menit) dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Perencanaan
a) Pertemuan I
Langkah-langkah tindakan
perbaikan yang relevan dengan permasalahan pada pertemuan pertama siklus I ini
adalah:
Menyusun rencana
pembelajaran beserta skenario tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan.
Menyusun dan
menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara menghadapi bencana
alam.
Menyusun dan
menyiapkan alat tes formatif, lembar observasi, dan lembar kerja kelompok
siswa.
Mensimulasikan
tindakan perbaikan dengan teman sejawat.
b) Pertemuan
II
Menetapkan
rencana pembelajaran beserta skenario tindakan perbaikan yang akan
dilaksanakan.
Menyusun dan
menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara menghadapi bencana
alam.
Menyusun dan menyiapkan alat tes formatif,
lembar orservasi, dan lembar kerja kelompok siswa.
Merencanakan penilaian.
Mensimulasikan
tindakan perbaikan dengan teman sejawat.
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan
I (Rabu, 3 Agustus 2011)
Pelaksanaan perbaikan siklus
1 dilaksanakan selama 10 menit dengan menggunakan model VCT, dan membagi siswa
menjadi 2 (dua) kelompok untuk melakukan telaah menghadapi bencana alam, yang disajikan
dalam bentuk materi tentang cara-cara menghadapi bencana alam.
Siswa bersama anggota
kelompoknya menelaah kasus yang disajikan dalam bentuk materi tentang cara-cara
menghadapi bencana alam, dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
ada pada LKS. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan ini adalah 30 menit.
b) Pertemuan
II (Rabu, 10 Agustus 2011)
Kegiatan pada pertemuan
kedua dilanjutkan dengan diskusi kelas membahas kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa selama 10 menit. Dari hasil diskusi kelas siswa dibimbing untuk
bisa mengambil kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan. Pembelajaran
diakhiri dengan mengerjakan evaluasi selama 30 menit.
3) Observasi
Observasi dilakukan oleh teman sejawat selama
proses pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
Berdasar hasil observasi dan
tes formatif dilakukan analisis, apabila tingkat aktivitas dan hasil belajar
siswa belum mencapai kriteria, diadakan tindakan perbaikan siklus II.
2.
Siklus II
Bertolak hasil refleksi pada
siklus I, upaya tambahan siklus II adalah dengan meningkatkan bimbingan dan
memaksimalkan fungsi guru sebagai fasilitator. Menurut Suciati (2005) sebagai
fasilitator ada dua tugas yang harus dilaksanakan guru,
yaitu sebagai pengelola
pembelajaran dan pengelola kelas. Sebagai pengelola pembelajaran gzcru bertugas
menciptakan kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa rnencapai tujuan
pembelajaran secara optimal, dan sebagai pengelola kelas gunc bertugas .mencipiakan
sittcasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif.
Pada siklus II ini
pembelajaran juga dikondisikan agar siswa benar-benar menyadari bahwa
pengetahuan yang diperoleh akan dipergunakan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran siklus II dilaksanakan
dalam dua kali pertemuan (2 x 35 menit) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Perencanaan
a) Pertemuan I
Merevisi Rencana
Perbaikan Pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada pembelajaran sebelumnya.
Menyusun dan
menyiapkan media stimulus berupa materi tentang cara-cara menghadapi bencana
alam; menyusun alat tes formatif lembar observasi; dan lembar kerja siswa.
Mensimulasikan
tindakan perbaikan dengan rekan sejawat
b) Pertemuan
II
Merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran berdasarkan
hasil refleksi pada pembelajaran sebelumnya.
Memusun dan menyiapkan media stimulus berupa materi
tentang cara-cara mengl:adapi bencana alam; menyusun alat tes formatif; lembar
observasi; dan lembar kerja siswa.
Merencanakan penilaian
Mensimulasikan tindakan perbaikan dengan teman
sejawat.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Pertemuan
I (Rabu, 24 Agustus 2011)
Pelaksanaan tindakan
perbaikan pada siklus II ini pada dasarnya sama dengan pembelajaran pembelajaran
sebelumnya, yaitu siswa dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 3 anak,
kemudian mengkaji suatu kasus dalam bentuk cerita kemudian menjawab pertanyaan
pertanyaan pada LKS, dan secara klasikal mengadakan diskusi untuk mengambil
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Hanya saja pada siklus ketiga ini
guru lebih banyak memberi motivasi; bimbingan serta memfasilitasi siswa selama
proses pengkajian kasus/masalah; menemukan serta refleksi. Kegiatan diakhiri
dengan mengadakan tes formatif.
b) Pertemuan
II (Rabu, 31 Agustus 2011)
Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus II pertemuan II ini pada
dasarnya sama dengan pembelajaran sebelumnya, yaitu secara berkelompok siswa
mengkaji suatu kasus dalam bentuk materi tentang cara-cara menghadapi bencana
alam, kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan pada LKS, dan secara klasikal mengadakan
diskusi untuk mengambil kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Pada
siklus II pertemuan II ini guru juga lebih banyak memberi motivasi; bimbingan
serta memfasilitasi siswa selama proses pengkajian kasus/masalah; menemukan
serta refleksi. Kegiatan diakhiri dengan mengadakan tes formatif.
3) Observasi
Observasi dilakukan oleh rekan sejawat (observer)
pada saat pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tes formatif dilakukan analisis. Dari hasil
ini peneliti melakukan refleksi untuk tindak lanjut pelnbelajaran berikutnya.
PTK
bab selanjutnya silahkan klik di tag, atau lihat postingan lainnya di
tag/kategori. Bagi yang menghendaki file-nya Laporan PTK lengkap dari judul di
atas silahkan dapat SMS saya di nomor HP. 081328239660, akan saya kirimkan
filenya ke alamat email anda setelah anda transfer ongkos ketik Rp. 50.000,- ke
BNI Cabang Kebumen no rek. 0222010799 a.n. Rinoto
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660