BAB III
METODE PENELITIAN
- Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua menurut kalender pendidikan
di SD ............. Penelitian ini memerlukan waktu 5 bulan yang dilaksanakan
pada bulan Januari sampai dengan Juni 2011. Kegiatan dimulai dari izin
penelitian sampai dengan penulisan laporan. Pengumpulan data dan penelitian
setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
1.
Siklus
pertama Selasa, 8 dan 15 Maret 2011
2.
Siklus
kedua Selasa 22 dan 29 Maret 2011
3.
Siklus
ketiga Selasa 5 dan 12 April 2011
Tabel
3.1
Jadwal
kegiatan Penelitian Mata Pelajaran IPA
No
|
Jenis
Kegiatan
|
Waktu
Pelaksanaan
|
|||||||||||||||||||||||
Jan
|
Feb
|
Mar
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Persiapan
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
2
|
Penyusunan Proposal
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
3
|
Penyusunan Instrumen
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
4
|
Pengamatan Awal
|
√
|
|||||||||||||||||||||||
5
|
Pelaksanaan Siklus I
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
6
|
Pelaksanaan Siklus II
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
7
|
Pelaksanaan Siklus III
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||||
8
|
Analisis hasil per siklus
|
√
|
√
|
√
|
√
|
||||||||||||||||||||
9
|
Penyusunan Laporan
|
√
|
√
|
√
|
√
|
- Subjek Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SD ................... yang berlokasi di RT
01 RW 01, Desa ............ kurang lebih 1 km, sedangkan
kota ........... kurang lebih 23 km dari arah barat daya. Secara geografis SD ................ terletak di antara pemukiman penduduk, di pinggir jalan desa,
sebelah utara, timur, selatan, dan barat adalah pemukiman penduduk. Agar lebih
jelasnya dapat dilihat pada denah berikut:
Tempat Sepeda
|
Ruang Komputer
|
Kantor dan Ruang
Guru
|
WC
|
Perpus
|
Mushola
ruang kelas
|
2. Mata
Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi bahan
penelitian adalah IPA, yaitu mengenai konsep “sumber energi” yang merupakan
materi semester dua dengan spesifikasi sebagai berikut:
Standar
Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energi yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
Kompetensi
Dasar : 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi)
yang ada di lingkungan sekitar.
Indikator : 3.1.1 Mencari contoh alat-alat rumah tangga yang
dapat menghasilkan panas, bunyi, dan cahaya.
3.1.2 Menunjukkan
sumber energi yang menghasilkan panas, bunyi, dan cahaya.
3. Kelas
Subjek penelitian adalah tempat peneliti
memperoleh keterangan atau data penelitian. Maka subjek penelitian ini adalah
semua siswa kelas II SD ........... yang berjumlah 37 siswa, karena peneliti
mengetahui keadaan siswa di kelas II ini, dari 37 siswa rata-rata hasil belajar
mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit
memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil
belajar yang rendah.
4. Karakteristik
siswa
Salah satu karakteristik PTK adalah
penelitian yang dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
Karena siswa terlibat dalam penelitian, karakteristik siswa harus dipahami agar
PTK berjalan lancar PTK dilaksanakan di kelas II SD ............. dengan
jumlah siswa 37, terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Usia
mereka rata-rata 8 tahun. Latar belakang kehidupan mereka mayoritas keluarga
petani yaitu, 18 siswa, 3 siswa dari keluarga pegawai negeri sipil, 12 siswa
dari keluarga pedagang dan 4 siswa dari keluarga buruh tani. Keadaan fisik
siswa umumnya baik. Jarak dari rumah ke sekolah kurang dari 1000 m. Mayoritas
siswa ke sekolah jalan kaki, dan ada 5 siswa yang bersepeda. Prestasi akademik
siswa pada semester satu tahun pelajaran 2010/2011 cukup lumayan, meskipun ada
2 siswa pada mata pelajaran tertentu belum mencapai KKM yang ditetapkan.
- Data dan Sumber Data
1. Jenis
Data
a. Data
Kuantitatif
Data
Kuantitatif yaitu data tentang hasil tes formatif siswa sebelum dan sesudah
diadakan perbaikan.
b. Data
Kualitatif
Data
Kualitatif yaitu data tentang keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Sumber
data
Yang
dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 1997:114). Sumber data yang diperoleh dari
penelitian ini meliputi:
a. Siswa
Untuk
mendapatkan data berupa hasil belajar/evaluasi dan aktivitas siswa ketika
diamati dalam kegiatan pembelajaran, yang tertuang dalam lembar pengamatan/observasi.
b. Guru
kelas II
Untuk
mendapatkan data berupa hasil pengamatan awal, peneliti dan juga subjek yang
akan diamati dan kepala sekolah ketika pelaksanaan tindakan. Dengan demikian
data yang diperoleh berupa komponen observasi pada lembar observasi yang akan
diisi oleh peneliti dan kepala sekolah.
c. Teman
Sejawat
Guru kelas II yang
melakukan tindakan, diamati juga oleh Teman Sejawat, sehingga sumber data yang
diperoleh berupa komponen pada lembar observasi yang akan diamati. Hasil
observasi teman sejawat sebagai bahan untuk penelitian dan untuk mengetahui ada
atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa tentang perpindahan konsep sumber
energi.
- Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi data kuantitatif yang berupa data tentang hasil
belajar siswa dengan memberikan tes kepada siswa. Tes sebagai pengumpul data
dibuat oleh guru yang disusun menggunakan prosedur tertentu dan data tentang
penilaian kegiatan siswa untuk setiap kelompok. Data kualitatif berupa data
tentang kemudahan siswa dalam memahami materi, dilakukan dengan wawancara
dengan siswa, dengan Teknik wawancara langsung, yaitu pengumpulan data melalui
wawancara langsung dengan subjek yang diteliti. Data yang lain adalah data
tentang keaktifan belajar siswa, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
Observasi dilakukan di dalam kelas yang digunakan untuk penelitian.
- Validitas Data
Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan sesuatu instrument” (Suharsimi Arikunto, 1998: 160).
Dalam penelitian ini untuk menguji kesahihan data dengan menggunakan
trianggulasi, yang terdiri dari trianggulasi data, trianggulasi peneliti, dan
trianggulasi teori. Hal tersebut melibatkan peneliti/guru, kepala sekolah,
rekan guru, dosen pembimbing serta rekan sejawat.
- Teknik Analisis Data
Data kuantitatif akan diolah melalui analisis deskriptif, sedangkan data
kualitatif akan diolah dalam bentuk paparan narasi yang menggambarkan kualitas
pembelajaran. Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman
sejawat dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama :
NIP :
Jabatan : Guru
Unit Kerja : SD
Tugas : - Mengobservasi
pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus I sampai dengan selesai.
-
Memberikan masukan tentang kekuatan dan
kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
-
Ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.
- Indikator Kinerja
Untuk mengetahui adanya perbaikan dalam proses dan hasil belajar sesuai
dengan tujuan penelitian diperlukan indikator.
Indikator yang digunakan untuk mengetahui apakah intervensi yang
digunakan dapat membantu siswa mempermudah memahami materi adalah respon,
tanggapan, dan opini siswa yang menunjukkan kesetujuan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah
peningkatan hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal serta
ketuntasan belajar siswa. Siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai
tingkat pemahaman materi 65% ke atas yang ditunjukkan dengan perolehan nilai
formatif 60 atau lebih (sesuai KKM).
- Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PKT). Istilah dalam
bahasa Inggris adalah Classroom Action
Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Menurut Suharsini Arikunto (dalam Rusna RA, 2010:30) di dalam PTK
memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) Penelitian, yang merupakan suatu kegiatan
mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu
untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu
suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2) Tindakan, merupakan
suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Tindakan
dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan siswa. 3) Kelas, dalam hal
ini tidak terikat dengan ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih
spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan, yang
dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama,
menerima pelajaran yang sama, dan guru yang sama pula.
Mills (dalam Rusna RA, 2010:31) mendefinisikan penelitian tindakan
sebagai “Systematic Inkuiri” yang
dilakukan oleh guru, kepada sekolah, atau konsuler untuk mengumpulkan informasi
tentang berbagai praktek yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk
meningkatkan persepsi serta mengembangkan “Reflective
practice” yang berdampak positif pada berbagai praktik persekolahan,
termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi
diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat, (Wardani, 2006:1-4).
Dalam penelitian tindakan kelas ini strategi yang digunakan mengacu pada
model siklus. Lebih lanjut Rusna RA (2007:7-8) mengatakan PTK dilaksanakan
melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Hasil refleksi terhadap tindakan
yang dilaksanakan akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan
yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar
berikut:
Refleksi
|
Perencanaan
|
Siklus I
|
Refleksi
|
Pelaksanaan
|
Perencanaan
|
Pengamatan
|
Siklus III
|
?
|
Refleksi
|
Perencanaan
|
Pengamatan
|
Siklus II
|
Pelaksanaan
|
Pengamatan
|
Pelaksanaan
|
Gambar 3.2 Daur Penelitian Tindakan Kelas
Daur PTK dimulai dengan kegiatan merencanakan, tahap ini
merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan dan menjadi acuan dalam melaksanakan
tindakan. Tahap pelaksanaan/tindakan sebagai Langkah kedua dan merupakan proses
pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan. Tindakan
perencanaan ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui
kualitasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat
ditentukan apakah ada hal-hal yang segera diperbaiki agar tindakan dapat
mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama
proses tindakan berlangsung, hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat
guna mendapat refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses
pembelajaran, baik mengenai kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi
siswa. Dengan demikian akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran
yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Daur PTK tersebut perlu
didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan, sehingga secara
kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan
daur ulang dalam tiga siklus.
Perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi
pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostic sebagai data
awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan
supervisor. Pemantapan antara lain refleksi, studi literature, dan diskusi
dengan supervisor tentang alat peraga kongkret dan materi pembelajaran aktif. Persiapan
yang meliputi penyusunan RPP, tes formatif, lembar observasi, LKS,
mempersiapkan observer, dan simulasi. Tindakan yang terbagi ke dalam tiga
siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan siklus
II, apabila siklus II belum berhasil maka diadakan siklus III. Pada siklus III
diharapkan telah berhasil dan perbaikan pembelajaran berhenti di siklus III. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur proses perbaikan pembelajaran
berikut:
IDE AWAL
|
Studi
Pendahuluan
1.
Proses Pembelajaran
2.
Tes Diagnostik (data awal)
3.
Analisis Dokumen Kelas
4.
Wawancara dengan Siswa
5.
Diskusi dengan Supervisor
|
Pemantapan
1.
Refleksi
2.
Studi Literatur
3.
Diskusi tentang penggunaan media audio
|
Persiapan
Penelitian
1.
Penyusunan RPP, Tes Formatif, lembar
observasi, dan LKS
2.
Mempersiapkan observer
3.
Simulasi
|
Tindakan Siklus
I
1.
Perencanaan Tindakan
2.
Pelaksanaan Tindakan
3.
Observasi
4.
Refleksi Siklus I
|
Tindakan Siklus
II
1.
Perencanaan Tindakan
2.
Pelaksanaan Tindakan
3.
Observasi
4.
Refleksi Siklus II
|
Tindakan Siklus
III
1.
Perencanaan Tindakan
2.
Pelaksanaan Tindakan
3.
Observasi
4.
Refleksi Siklus III
|
Belum
|
Revisi
|
Revisi
|
Belum
|
Kesimpulan
|
Berhasil
|
Gambar 3.3 Bagan Alur Proses Perbaikan
Pembelajaran
Prosedur perbaikan pembelajaran selanjutnya dirancang dalam urutan tahapan
sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi masalah, menganalisis, merumuskan masalah,
dan merumuskan hipotesis; 2) Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan
perbaikan; 3) Merancang scenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam RPP; 4)
Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi
sebagai Pengamat (observer); 5) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
scenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat; 6) mendiskusikan
hasil pengamatan dengan teman sejawat; 7) Melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan; 8) konsultasi dengan supervisor; 9)
Merancang tindak lanjut; 10) Re-planning dan
seterusnya sampai mencapai batas kriteria yang telah ditetapkan.
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660