Contoh Kajian Pustaka dalam PTK IPA - Kajian Pustaka dalam suatu penelitian adalah sesuatu yang sangat penting, karena keabsahan penelitian sangat tergantung pada kajian pustakanya. Banyak mahasiswa atau guru yang bingung dalam memilih pustaka sebagai acuan untuk penelitiannya.
Berikut ini Contoh Kajian Pustaka dalam PTK IPA dan daftar pustakanya, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca yang budiman. Artikel ini sebagai referensi saja.
KAJIAN PUSTAKA
- Kajian Teori
1. Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak
tahu menjadi tahu. Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan
sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan.
Pengertian belajar menurut Dosen Pasca Sarjana
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Suharsimi Arikunto (1993:19) adalah suatu proses
yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri
manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik
berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.
Menurut Morgan (dalam Purwanto, 1997: 84) bahwa belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13). Hilgard, Ernest R.,
dalam buku Theories of Learning (1948: 409) mengemukakan, belajar berhubungan
dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh
obat, dan sebagainya).
2. Hasil Belajar
Mulyono Abdurrahman (2003:37) mengemukakan hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam
kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak
yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya.
Hasil belajar merupakan
gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan
yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada
soal ang disusun sesuai dengan sasaran belajar. (Christiana Demaja WS: 2004).
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil
belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan mental siswa.
Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil belajar untuk
mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
Romiszowki (2003:38) bahwa hasil belajar merupakan
keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa
informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
3. Pembelajaran
Menurut Sudiarto (1990) pembelajaran adalah upaya
penataan lingkungan agar kegiatan belajar tumbuh dan berkembang secara optimal,
oleh karena itu, belajar sesungguhnya bersifat internal dari siswa, sedangkan
pembelajaran bersifat eksternal yaitu keadaan yang disengaja agar proses
belajar mengajar terarah dan sistematis, karena di dalam proses pembelajaran
ada peran guru, bahan ajar dan lingkungan yang kondusif yang sengaja dibentuk
Gagne dan Briggs (1979) berpendapat, pembelajaran adalah
suatu rangkaian kegiatan yang mempengaruhi belajar mengajar sehingga proses
belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses komunikasi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa,
sehingga terjadi perubahan sikap dan pola pikir yang diharapkan menjadi
kebiasaan siswa. Guru berperan sebagai komunikator dan bahan ajar yang
dikomunikasikan berisi pesan ilmu pengetahuan.
Bruner berpendapat bahwa, salah satu tahap dalam proses
pembelajaran yaitu tahap enaktif, yaitu ditandai oleh manipulasi secara
langsung objek-objek berupa benda atau peristiwa kongkret.
4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Menurut Herlen dalam Dahar R.W (1992:3) seperti yang diucapkan
Einstein: “Science is the attempt to make the chaotic diversity of our sense
experience correspond to a logically uniform system of thought”, mempertegas
bahwa IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi satu sistem pola berpikir logis
tertentu, yang dikenal dengan pola berpikir ilmiah.
Secara sederhana IPA didefinisikan sebagai ilmu tentang
fenomena alam semesta. Dalam kurikulum 2004 sains (IPA) diartikan sebagai cara
mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata sains yang
berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998:23) merupakan “pengetahuan hasil
kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta
diperoleh melalui metode tertentu, yaitu teratur, sistematis, berobjek,
bermetode, dan berlaku secara universal”.
Menurut Abdullah (1998:18), IPA merupakan “pengetahuan
teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu
dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori,
eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait-mengait antara cara
yang satu dengan cara yang lainnya”.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan
menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan
dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum, sehingga akan terus
disempurnakan.
5. Metode
Metode menurut bahasa
adalah cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai hasil yang baik seperti apa yang diinginkan. (Badudu-Zain, 1994:896)
dalam Kamus Bahasa Indonesia.
Daliman, dkk (1996:99)
berpendapat bahwa metode adalah cara yang di dalamnya merupakan alat untuk
mencapai suatu tujuan.
Sumantri dan Johar Permana
(2001:114) berpendapat bahwa metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru
untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya prestasi belajar
anak yang memuaskan.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
metode adalah cara yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Pemilihan metode yang digunakan merupakan suatu hal yang
penting, karena metode yang tepat dan efektif dalam menyajikan bahan
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar
6. Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris Inquiry yang dapat
diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan
ilmiah yang diajukan. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat
mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata
lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi
dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau Rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis dan logis (Schmidt, 2003).
Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa
dilakukan oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam
upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari (Hebrank, 2000; Budnitz, 2003; Chiapetta & Adams,
2004).
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan
Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu Zain. (1992). Kamus Umum
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Belen, S. (2003). Belajar
Aktif dan Terpadu. Surabaya: Duta Graha Pustaka.
Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dahar, R.W. (1996). Teaching
Science Through Discovery. New York: Macmillan Publishing Company.
Demaja, Christiana. (2004). Pengaruh
Penggunaan Bahan Ajar dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar. Artikel. http://artikel1.us/christiana6-04.html/
Depdiknas. (2003). Kegiatan
Belajar Mengajar yang efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal Pendidiakn Dasar dan Menengah. (2004). Pedoman Pembelajaran Tuntas. Jakarta:
Depdiknas
Gagne, RM., Briggs, L.J. (1979). Principles
of Instructional Design. Holt. Rinehart and Winston.
Hamalik, Oemar. (2004). Media
Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti.
Hernawan, A.H. (2007). Pengembangan
Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Haryanto. (2007). Sain untuk
SD Kelas 3. Jakarta. Erlangga.
Hilgard, Ernest R. (1948). Theories
of Learning. East Norwalk, CT, US: Appleton-Century-Crofts.
http://www.igh.org/triangulation/
Institute Global Tech yang tersedia
secara online diunduh pada tanggal 8
April 2011, Pukul 13.35 WIB.
Kemmis & Mc. Taggart. (1994). The Action Research Planner. Geelong: Deaken University Press.
Mikarsa, H.L., Taufik, A., Prianto, P.L. (2007). Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Millis, G.E. (2000). Action Research; A Guide for the Teacher Research. Columbus: Merrill’s Am Imprint of
Prentice Hill.
Priyono, dkk. (2008). Ilmu
Pengetahuan Alam 3 untuk SD dan MI
Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Purwadarminta. (1994). Kamus
Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Purwanto, M. Ngalim, MP. (1997). Psikologis
Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Jakarta: Balai Pustaka.
Revans, Reg. (1998). Action
Learning. New York: Hart Publishing Co.
Ristasa, R dan Prayitno. (2006). Panduan
Penelitian Tindakan Kelas. Purwokerto: UPBJJ Purwokerto.
Ristasa, R.A. (2009). Perspektif
Pendidikan IPA. Hand Out Pembimbing TAP di UPBJJ Purwokerto.
Ristasa, R.A. (2010). Pedoman
Penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Purwokerto: Departemen Pendidikan Nasional, Universitas Terbuka, UPBJJ
Purwokerto.
Sudiarto. (1990). Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Dirjend Dikti.
Suharsimi Arikunto. (1993). Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sumantri M. Dan Syaodih, N (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sutarno, Nono, dkk. (2007). Materi
dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Trihartanto, S.I (2007). Media
Pembelajaran Bahasa Indonesia. Makalah Disajikan dalam Workshop
Pengembangan Model Pembelajaran Mapel Bahasa Indonesia dan Ilmu Pengetahuan
Alam bagi Guru Sekolah Dasar Provinsi Jawa Tengah. LPMP Jawa Tengah. Semarang
22-31 Oktober 2007.
Wardani, IGAK. Julaeha. Siti & Marsianah, Ngadi. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional.
Jakarta: Universitas Terbuka
Wardani, IGAK. Wihardi: K & Nasoetion, N. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Winataputra Udin, S. (1997). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Univertas Terbuka.
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660