Setelah pada postingan sebelumnya disampaikan contoh BAB I, berikut ini contoh BAB II PTK Matematika Kelas III 3 tiga Topik Uang dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar terhadap topik uang melalui
penggunaan metode yang bervariasi. Ini adala
hanya sebagai contoh referensi saja dalam pembuatan PTK Matematika Kelas
II SD, dalam pembuatan laporan tugas akhir mata kuliah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
- Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses mencari jawaban dari yang tidak
tahu menjadi tahu. Menurut Reg Revans (1998), belajar adalah proses menanyakan
sesuatu yang berawal dari ketidaktahuan tentang apa yang dilakukan.
Pengertian belajar menurut Dosen Pasca Sarjana
Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Suharsimi Arikunto (1993:19) adalah suatu proses
yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri
manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya, baik
berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.
Menurut Morgan (dalam Purwanto, 1997: 84) bahwa belajar
adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar
adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13). Hilgard, Ernest R.,
dalam buku Theories of Learning (1948: 409) mengemukakan, belajar berhubungan
dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan
oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan
tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau atas kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh
obat, dan sebagainya).
2. Pengertian Hasil Belajar
Mulyono Abdurrahman (2003:37) mengemukakan hasil belajar
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam
kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya. Anak
yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
yang telah ditentukan sebelumnya.
Hasil belajar merupakan
gambaran tingkat penguasaan siswa terhadap sasaran belajar pada topik bahasan
yang dipelajari, yang diukur dengan berdasarkan jumlah skor jawaban benar pada
soal ang disusun sesuai dengan sasaran belajar. (Christiana Demaja WS: 2004).
Dimyati dan Mujiono (2006:3) memaparkan bahwa hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran dan kemampuan
mental siswa. Setelah selesai mempelajari materi, diadakan evaluasi hasil
belajar untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan sebelumnya, sebelum dilanjutkan pada jenjang yang lebih tinggi.
Romiszowki (2003:38) bahwa hasil belajar merupakan
keluaran (output) dari suatu sistem pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa
informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance).
3.
Pengertian Pembelajaran
Menurut Sudiarto (1990) pembelajaran adalah upaya
penataan lingkungan agar kegiatan belajar tumbuh dan berkembang secara optimal,
oleh karena itu, belajar sesungguhnya bersifat internal dari siswa, sedangkan
pembelajaran bersifat eksternal yaitu keadaan yang disengaja agar proses belajar
mengajar terarah dan sistematis, karena di dalam proses pembelajaran ada peran
guru, bahan ajar dan lingkungan yang kondusif yang sengaja dibentuk
Gagne dan Briggs (1979) berpendapat, pembelajaran adalah
suatu rangkaian kegiatan yang mempengaruhi belajar mengajar sehingga proses
belajarnya dapat berlangsung dengan mudah. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah proses komunikasi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa,
sehingga terjadi perubahan sikap dan pola pikir yang diharapkan menjadi kebiasaan
siswa. Guru berperan sebagai komunikator dan bahan ajar yang dikomunikasikan
berisi pesan ilmu pengetahuan.
Bruner berpendapat bahwa, salah satu tahap dalam proses
pembelajaran yaitu tahap enaktif, yaitu ditandai oleh manipulasi secara
langsung objek-objek berupa benda atau peristiwa kongkret.
4.
Pengertian Matematika
Matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk,
susunan, besaran, dan konsep- konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya
dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar,
analisis, dan geometri, (James dalam Ruseffendi, dkk 1996: 27). Matematika
adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis. Matematika
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas
dan akurat representasinya dengan simbol dan padat, (Johnson dan Rising dalam
Ruseffendi, dkk. 1996: 28).
Menurut Reys dkk. dalam Ruseffendi, dkk. (1996: 28)
mengemukakan bahwa Matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu
jalan atau cara berpikir, suatu seni suatu bahasa dan suatu alat. Menurut
Puskur-Dit PTKSD (2003: 2), Matematika merupakan suatu bahan kajian yang
memiliki obyek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif, yaitu
kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya
sudah diterima, sehingga keterlibatan antar konsep dalam Matematika bersifat
sangat kuat dan jelas.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan di
atas, dapat disimpulkan bahwa Matematika adalah ilmu yang mempelajari pola berfikir,
pola pengorganisasian pembuktian yang logis, serta bahasa dan penelaahannya
yang dibangun melalui proses penalaran deduktif
5. Pengertian Metode
Metode menurut bahasa
adalah cara yang teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai hasil yang baik seperti apa yang diinginkan. (Badudu-Zain, 1994:896)
dalam Kamus Bahasa Indonesia.
Daliman, dkk (1996:99)
berpendapat bahwa metode adalah cara yang di dalamnya merupakan alat untuk
mencapai suatu tujuan.
Sumantri dan Johar Permana
(2001:114) berpendapat bahwa metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru
untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan
mendukung bagi kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya prestasi
belajar anak yang memuaskan.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
metode adalah cara yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Pemilihan metode yang digunakan merupakan suatu hal yang
penting, karena metode yang tepat dan efektif dalam menyajikan bahan
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.
6. Pengertian Metode yang Bervariasi
Metode ceramah pada intinya belum termasuk pembelajaran
aktif karena metode ceramah cenderung lebih banyak menuntut keaktifan guru dari
pada siswa, sehingga siswa menjadi pasif. Upaya untuk mengaktifkan siswa dengan
metode ceramah, selain memanfaatkan kelebihan metode ceramah juga diupayakan
mengatasi kelemahan-kelemahannya, strategi ini disebut ceramah bervariasi (W.
Gulo. 2004: 142). Selain itu Djamarah dkk (2006: 98) menyebutkan bahwa metode
ceramah termasuk dalam pembelajaran aktif apabila divariasikan dengan
metode-metode pembelajaran yang lain, sehingga disebut metode ceramah
bervariasi.
Contoh Abstrak PTK Matematika Kelas III 3 tiga Topik Uang
Contoh BAB I PTK Matematika Kelas III 3 tiga Topik Uang
Demikian Contoh BAB II PTK Matematika Kelas III 3 tiga Topik Uang, mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca dan bagi anak bangsa.
No comments:
Post a Comment
Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660