Sunday, February 16, 2014

Contoh PTK Terbaru Matematika Kelas III Topik Uang BAB III

Berikut ini kami sampaikan Contoh PTK Terbari Matematika Kelas III Topik Uang BAB III. Contoh ini sampaikan hanya sebagai referensi saja bagi Bapak atau Ibu guru yang sedang praktek PKP dan membuat laporan PTK.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
1.    Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah tempat peneliti memperoleh keterangan atau data penelitian. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas III Sekolah Dasar yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Kelas tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajarnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil belajar yang rendah.
Mata pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah Matematika dengan topik “uang” materi semester I dengan spesifikasi sebagai berikut:
Standar KompetensiMelakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi DasarMemecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang
Indikator
  • Mengenal berbagai nilai mata uang rupiah
  • Menghitung nilai beberapa mata uang
2.    Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD, yang berlokasi di Desa yang berjarak ± 4 km dari Kecamatan dan dari kota Kabupaten ± 23 km. SD terletak di antara pemukiman penduduk, di pinggir jalan desa.
Denah SD dapat digambarkan sebagai berikut:

(di sini diletakkan denah SD)

Gambar Denah Lokasi SD

3.    Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I selama 3 (tiga) bulan mulai bulan September sampai dengan bulan Nopember 2013. Kegiatan dimulai dari izin penelitian sampai dengan penyerahan laporan. Pengumpulan data dan penelitian setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
  • Siklus I Senin, 16 dan 23 September 2013
  • Siklus II Senin, 30 September dan 7 Oktober 2013

Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian

4.    Pihak yang Membantu
Pihak yang membantu pengumpulan data penelitian adalah teman sejawat yang bernama Bapak/Ibu Guru, S.Pd.SD NIP 1234567890, yangh merupakan guru kelas V SD, sebagai teman sejawat bertugas mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran selama siklus perbaikan berlangsung mulai dari siklus I hingga siklus II, memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang terjadi selama proses perbaikan pembelajaran, dan ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.

B.    Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian menggunakan strategi yang mengacu pada model siklus. Penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Hasil refleksi terhadap pelaksanaan tindakan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:


Gambar Daur Penelitian Tindakan Kelas (Rusna RA, 2007: 7-8)

Daur penelitian dimulai dengan merencanakan yang merupakan langkah pertama yang menjadi acuan pelaksanaan tindakan. Tahap tindakan sebagai langkah kedua dan merupakan proses pembelajaran. Tindakan perencanaan perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna mendapat refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran, baik mengenai kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Melalui refleksi akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Daur PTK tersebut perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan, sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan daur ulang dalam tiga siklus.

Dalam melakukan perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostic sebagai data awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor. Selanjutnya dilakukan pemantapan antara lain refleksi, studi literature, dan diskusi dengan supervisor tentang alat peraga kongkret dan materi pembelajaran aktif. Kemudian dilakukan persiapan penyusunan RPP, tes formatif, lembar observasi, LKS, observer, dan simulasi. Melakukan tindakan dalam tiga siklus.

Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan perbaikan siklus II, apabila siklus II. Pada perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil dan perbaikan pembelajaran berhenti di siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur proses perbaikan pembelajaran berikut:


Gambar Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran

Prosedur perbaikan pembelajaran selanjutnya dirancang dalam urutan tahapan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah, menganalisis, merumuskan masalah, dan merumuskan hipotesis; (2) Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan perbaikan; (3) Merancang scenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam RPP; (4) Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai Pengamat (observer); (5) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat; (6) mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat; (7) Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan; (8) konsultasi dengan supervisor; (9) Merancang tindak lanjut; (10) Re-planning dan seterusnya sampai mencapai batas kriteria yang telah ditetapkan.

Prosedur perbaikan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Siklus I
a.    Perencanaan

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama tanggal  dan pertemuan kedua tanggal . Langkah awal perencanaan adalah memeriksa Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan. Langkah selanjutnya memeriksa alat peraga yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat peraga, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.

Peneliti memeriksa skenario perbaikan pembelajaran yang terdapat di dalam RPP yang akan diimplementasikan melalui kegiatan perbaikan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Peneliti menyiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu.

Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah meyakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah memahami apa yang harus ia lakukan, misalnya apa saja yang harus diamati (guru, siswa, proses pembelajaran), bagaimana cara mengisi lembar observasi, dan sebagainya.

b.    Tindakan
Pertemuan I
1)    Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilaksanakan kurang lebih 10 menit. Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran, memotivasi siswa, memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran, berupa:
a)    Siapa yang hari ini uang sakunya seribuan kertas?
b)    Coba bu guru mau melihat!

Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu melalui pengamatan siswa dapat mengenal berbagai nilai mata uang rupiah dengan benar dan melalui diskusi siswa dapat menghitung nilai beberapa mata uang dengan benar.

2)    Kegiatan Inti
Peneliti memasang beberapa gambar mata uang di papan tulis untuk diamati oleh siswa. Keributan terjadi, siswa saling berebut ingin paling depan agar dapat melihat gambar dengan jelas.
Setelah mengamati gambar, siswa ditugaskan mengerjakan lembar kerja siswa tentang berbagai nilai mata uang. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.

Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, beberapa siswa melaporkan hasil kerjanya di depan kelas bergantian dan siswa lain yang belum maju memberikan tanggapan, sanggahan, pertanyaan, dan pendapat yang berbeda kepada siswa yang sedang melaporkan hasil kerjanya.
Siswa mengumpulkan lembar kerja siswa untuk dipajang pada papan pajangan kelas.

3)    Kegiatan Akhir
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan merangkum materi pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti menegaskan materi yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah kepada siswa untuk menggambar mata uang logam dan kertas.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan II
1)    Kegiatan Awal

Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Peneliti mulai melakukan apersepsi sebagai berikut: “Jika kamu mempunyai uang kertas seribuan kemudian ditukar dengan uang logam lima ratusan, maka kami mendapat berapa keeping?”
Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran “kita akan belajar tentang berbagai nilai mata uang rupiah, setelah pembelajaran selesai diharapkan kamu dapat mengenal berbagai nilai mata uang rupiah dengan benar dan melalui diskusi siswa dapat menghitung nilai beberapa mata uang dengan benar.

2)    Kegiatan Inti
Siswa mengeluarkan tugas rumahnya berupa gambar mata uang kertas dan logam. Siswa menyebutkan nilai mata uang yang digambarnya. Siswa mengumpulkan gambar mata uang di meja paling depan sesuai urutan meja masing-masing.

Peneliti membagikan lembar kerja siswa untuk mencatat jumlah nilai gambar mata uang satu deret deret meja yang telah dikumpulkan.
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai, beberapa siswa yang ditunjuk secara acak membacakan lembar kerja di depan kelas dan siswa lain menanggapi.

3)    Kegiatan Akhir
Peneliti menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterimanya, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan tindak lanjut.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c.    Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa hal yang mendapat perhatian pengamat dan menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan tugas, ada anak yang malah bermain dan tidak melakukan pengamatan sesuai dengan apa yang harus dikerjakan sesuai lembar kerja.

Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan perbaikan pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa merupakan penyebab masih rendahnya hasil belajar siswa. Hasil tes formatif ada 7 anak (63,6%) yang sudah mendapat nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 4 anak mendapat nilai di bawah nilai tuntas. Kemudian pengamat mewawancarai siswa yang belum tuntas, dari hasil wawancara ternyata siswa yang belum tuntas merasa bingung apa yang harus dilakukan pada saat pembelajaran.

d.    Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika tentang masalah yang melibatkan uang pada siklus I belum berhasil. Terbukti dari 11 siswa baru 7 yang mendapat nilai tuntas. Pembelajaran masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang merasa bingung dalam mengisi lembar kerja. Kurangnya optimalisasi kegiatan siswa pada saat kerja melakukan pengamatan merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya alat peraga juga menjadi sebab rendahnya nilai siswa. Siswa hanya mengamati gambar abstrak saja, sehingga merasa bingung.
Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kegiatan siswa dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa, dan menggunakan alat peraga berupa contoh uang logam dan kertas, yaitu uang nyata dan gambar uang yang telah digunting menyerupai uang.

2.    Siklus II
a.    Perencanaan

Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, seperti rencana perbaikan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar pengamatan siswa, lembar kerja siswa, buku-buku sumber, dan alat peraga. Fokus perbaikan pembelajaran siklus II pada peningkatan keterampilan siswa dalam menghitung nilai beberapa mata uang melalui pengamatan dan diskusi kelompok.

b.    Tindakan
Pertemuan I


1)    Kegiatan Awal

2)    Kegiatan Inti
3)    Kegiatan Akhir

Pertemuan II1)    Kegiatan Awal
2)    Kegiatan Inti
3)    Kegiatan Akhir

c.    Pengamatan
d.    Refleksi

C.    Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan).
Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1.    Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.

2.    Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.

3.    Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

Data yang diperoleh dari hasil tes awal adalah bahwa siswa kelas III SD yang berjumlah 20 anak, masih banyak ditemukan siswa-siswa yang hasil belajar Matematikanya rendah, yaitu 8 anak (36,4%) yang telah tuntas belajar dan masih 14 anak (63,6%) yang belum tuntas. Data tersebut di atas jika dibandingkan dengan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat tidak berbeda, yaitu 8 siswa (36,4%) yang telah tuntas dan 14 siswa (63,6%) yang belum tuntas.

Data tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan kerja kelompok oleh guru jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer menunjukkan prosentase yang sama, yaitu 40%. Data yang terkumpul dari guru dan observer akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan.

Data atau Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa informasi tentang hasil belajar Matematika tentang masalah yang melibatkan uang. Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa adalah bahwa terdapat 4 siswa (36,4%) yang telah tuntas dan 7 siswa (63,6%) yang belum tuntas. Informasi tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan observer yaitu baru 36,4% (4 siswa) yang aktif mengikuti proses pembelajaran.

No comments:

Post a Comment

Bagi yang menginginkan contoh PTK lengkap bisa SMS ke 081328239660