Friday, April 27, 2012

PTK IPA KELAS IV BAB III

Berikut ini contoh PTK IPA Kelas IV BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Setting Penelitian
            Penelitian ini dilaksanakan di SD ......................, Kecamatan ............................, Kabupaten ............................. SD yang beralamatkan di RT. 03 RW. 03, ............................, ............................ ini merupakan SD yang cukup diminati oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya pendaftar yang cukup banyak setiap tahunnya, sehingga jumlah siswa setiap kelasnya mencapai 50 anak. Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua, menurut kalender pendidikan sekolah dasar, khususnya SD ....................... Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari 2011 hingga akhir bulan Mei 2011, dengan tabel jadwal penelitian sebagai berikut:

PTK IPA KELAS IV BAB II

Berikut ini contoh PTK IPA Kelas IV BAB II Kajian Pustaka

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.                            Kajian Teori
1.      Pengertian Hasil Belajar IPA
Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan PTK ini, akan diuraikan secara berturut-turut pengertian hasil belajar IPA.
a.    Hakikat Pendidikan IPA
Secara sederhana IPA didefinisikan sebagai ilmu tentang fenomena alam semesta. Dalam kurikulum 2004 sains (IPA) diartikan sebagai cara mencari tahu secara sistematis tentang alam semesta. Menurut Herlen dalam Dahar R.W (1992:3) seperti yang diucapkan Einstein: “Science is the attempt to make the chaotic diversity of our sense experience correspond to a logically uniform system of thought”, mempertegas bahwa IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman  menjadi satu sistem pola berpikir logis tertentu, yang dikenal dengan pola berpikir ilmiah.

PTK IPA KELAS IV BAB I

Berikut ini contoh PTK IPA Kelas IV BAB I Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang Masalah
      Mengajar tidak hanya mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga merupakan kegiatan guru untuk membimbing atau memfasilitasi siswa untuk menemukan pengetahuan dan pengalaman belajar.
      Menurut Robert J. Havighurt dalam Mikarsa (1995:7) anak usia SD memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang belajar atau bekerja dalam kelompok dan senang melakukan atau melaksanakan serta memperagakan sesuatu secara langsung. Karakteristik membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan, anak berpindah atau bergerak, anak bekerja dalam kelompok, dan anak terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi. Hal ini senada dengan pendapat yang disampaikan oleh Ningrum (2003:41) “mengajar adalah membina siswa bagaimana belajar, bagaimana berfikir, dan bagaimana mencari informasi.