Showing posts with label BAB III. Show all posts
Showing posts with label BAB III. Show all posts

Sunday, March 16, 2014

PTK Kelas VI Matematika Pecahan BAB III

Berikut ini lanjutan Contoh Laporan PTK Matematika Kelas 6 BAB III Metode Penelitian dengan judul PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN PADA KELAS VI SEKOLAH DASAR.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Setting Penelitian
1.    Tempat Penelitian.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar yang beralamat di Dukuh Desa Kecamatan Kabupaten, yang merupakan lembaga pendidikan formal setingkat SD yang berada di bawah kewenangan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten. Dan khususnya penelitian dilaksanakan di kelas VI Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 28 anak. Latar belakang kehidupan dari orang tua siswa yaitu: bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, buruh, dan tukang  becak.
Alasan penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar dengan pertimbangan: (a) Perlu adanya penelitian tentang metode mengajar yang efektif sehingga hasil belajar matematika siswa sesuai dengan harapan, (b) Kemudahan dalam pelaksanaan penelitian karena peneliti pengajar di Sekolah Dasar, (c) Rata-rata nilai mata pelajaran matematika masih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata nilai mata pelajaran lainnya.

2.    Waktu PenelitianWaktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret sampai bulan Juni. Minggu pertama bulan Maret untuk refleksi dan merancang perbaikan pembelajaran dan persiapan penelitian. Minggu kedua dan ketiga bulan Maret untuk melakukan penelian yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Minggu terakhir bulan Maret untuk konsultasi pembuatan Laporan Kegiatan Penelitian.

B.    Subjek PenelitianSubjek penelitian ini adalah siswa kelas VI Sekolah Dasar. Jumlah siswa kelas V1 28 (dua puluh delapan) yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Sebagian besar siswa kelas VI berasal dari keluarga yang berekonomi menengah ke bawah. Rata-rata orang tua siswa adalah buruh pabrik.

C.    Data dan Sumber Data

Sumber Data
sumber data dari penelitian ini adalah siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Jenis Data
  • Data Kuantitatif: Hasil belajar siswa dan Hasil penilaian.
  • Data Kualitatif: Respon, opini, dan pendapat siswa tentang intervensi yang diterapkan; Kesungguhan belajar siswa; Tanggapan siswa selama proses pembelajaran; Tanggapan observer dalam mengamati proses pembelajaran.
D.    Teknik  Pengumpulan  Data
a.    Data Kuantitatif
1)    Data tentang hasil belajar siswa dengan memberikan tes kepada siswa.
2)    Data tentang penilaian kegiatan siswa untuk setiap kelompok.
b.    Data Kualitatif1)    Data tentang kemudahan siswa dalam memahami materi setelah intervensi, dilakukan melalui wawancara dengan siswa.
2)    Data tentang kesungguhan belajar siswa, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
c.    ObserverDalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama           : Supervisor 2, S.Pd. SD
NIP              : 1234567890
Pekerjaan    : Guru Kelas V
Tugas supervisor 2 adalah:
  1. Mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus pertama sampai selesai.
  2. Memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
  3. Ikut merencanakan perbaikan pembelajaran.
E.    Validitas DataPenelitian ini diperlukan untuk mencapai suatu strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi operasi hitung pecahan secara efektif dan efesien. Validasi diperlukan agar diperoleh data yang valid. Untuk pengukuran validasi data peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berupa tes tertulis dengan kisi-kisi soal secara lengkap. Sedangkan validasi tes wawancara/observasi denganbantuan teman sejawat/observer.

F.    Teknik Analisis DataDalam suatu penelitian, data yang dikumpulkan dapat berbentuk data kuantitatifdan data kualitatif. Analisis data dilakukan dengan  membandingkan  tingkat keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah melaksanakan perbaikan.
Data kualitatif dianalisis melalui narasi dan paparan untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik sederhana untuk mengetahui tingkat keberhasilan. 
   
G.    Indikator KinerjaKriteria yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa adalah ketuntasan siswa dalam mempelajari materi. Dengan kriteria siswa dinyatakan tuntas belajar jika telah mencapai tingkat penguasaan materi 70% keatas. Kriteria yang digunakan untuk mengukur minat belajar siswa adalah keterlibatan siswa secara aktif apabila siswa memberikan respon pasitif terhadap penjelasan dan pertanyaan yang diajukan guru. Kriteria untuk mengukur tingkat keberhasilan perbaikan pembelajaran sebagai berikut:
  1. Proses perbaikan pembelajaran/peningkatan prestasi belajar siswa dinyatakanberhasil jika 75% dari jumlah siswa tuntas belajar.
  2. Proses perbaikan pembelajaran/peningkatan minat belajar siswa dinyatakan berhasil jika 75% dari jumlah siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran.
H.    Prosedur PenelitianKegiatan penelitian ini diawali dengan persiapan/perencanaan. Pada tahap persiapan penulis menyusun perencanaan tindakan penelitian yaitu: 1) Permohonan ijin kepala sekolah untuk melakukan penelitian, 2) Menentukan waktu pelaksanaan penelitian, 3)menghubungi rekan guru untuk menjadi observer 4) Menyususn RPP. Perbaikan pembelajaran yang akan peneliti lakukan dalam 2 siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan, 3) observasi, 4) refleksi.

1.    Siklus 1
a.    Tahap perencanaan tindakan.
Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilakukan peneliti sebagai berikut: a)Menentukan metode mengajar, b) mempersiapkan lembar observasi, c)mempersiapkan lembar kerja siswa, d) mempersiapkan lembar evaluasi.

b.    Tahap pelaksanaan tindakan.Siswa diberikan penjelasan tenteng tujuan penelitian tindakan kelas sesuai dengan rancangan yang telah direncanakan, baik mengenai pengumpulan data maupun kegiatan-kegiatan yang lain. Kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi: a) Memberikan penjelasan secara umum tentang pokok bahasan yang diajarkan dengan menggunakan metode kerja kelompok, b) Mendorong siswa yang belum aktif untuk aktif dalam mengikuti pembelajaran, c)  Mengamati dan mencatat siswa yang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran menggunakan lembar observasi, d)  Mengumpulkan hasil pengujian siswa yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tugas, e) menganalisa hasil tes.

c.    Tahap observasi.Pada pelaksanaannya observasi selalu dilaksanakan oleh peneliti dan teman sejawat selaku observer. Observasi sebagai bentuk pengamatan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun akibat dari tindakan tersebut.

d.    Tahap refleksi.Pada tahap ini peneliti menganalisa kekurangan-kekurangan yang terjadi pada penelitian yang telah dilakukan guna menentukan langkah berikutnya.

2.    Siklus II
a.    Tahap perencanaan tindakan .

  • Mempersiapkan fasilitas dan sarana yaitu dengan membuat kelompok belajar siswa yang jumlah anggotanya lebih kecil.
  • Membuat pengurus baru pada masing-masing kelompok mencakup fasilisator, penulis, dan juru bicara.
  • Membuat bahan pelajaran yang akan disampaikan pada kelompok untuk didiskusikan
  • Membuat soal tes formatif yang akan dikerjakan oleh masing-masing siswa.
b.    Tahap pelaksanaan tindakan.
  • Peneliti memberikan penjelasan tentang pokok bahasan operasi hitung pecahan yang akan dipelajari serta menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan siswa untuk belajar bersama dalam kelompoknya.
  • Siswa yang telah menguasai materi pada siklus I dimohon memimpin teman kelompoknya membahas bahan ajar yang diberikan oleh peneliti bahan ajar yang diberikan oleh peneliti berisikan tugas tindaklanjut dari siklus I.
  • Memberi kesempatan pada masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil kerja kelompok/diskusi.
  • Pembahasan hasil kerja kelompok.
  • Memberikan evaluasi pada siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam materi hitung pecahan.
  • Menganalisa hasil tes siswa.
c.    Tahap observasi.Peneliti mencatat hasil-hasil yang diperoleh anak didik serta mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan anak didik dalam proses pembelajaran baik dalam kerjake lompok maupun hasil tes.

d.    Tahap refleksi.Peneliti membuat inventarisasi tingkat kesulitan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan bahan ajar yang diberikan serta mendata siswa yang telah mampu menyelesaikan soal evaluasi dan mampu mendapatkan nilai di atas standar ketuntasan belajar.

Untuk contoh BAB II silahkan baca pada postingan sebelumnya.
Untuk contoh BAB IV silahkan baca postingan berikutnya.

Sunday, February 16, 2014

Contoh PTK Terbaru Matematika Kelas III Topik Uang BAB III

Berikut ini kami sampaikan Contoh PTK Terbari Matematika Kelas III Topik Uang BAB III. Contoh ini sampaikan hanya sebagai referensi saja bagi Bapak atau Ibu guru yang sedang praktek PKP dan membuat laporan PTK.

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.    Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu
1.    Subjek Penelitian


Subjek penelitian adalah tempat peneliti memperoleh keterangan atau data penelitian. Subjek penelitian adalah semua siswa kelas III Sekolah Dasar yang berjumlah 20 anak yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Kelas tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajarnya belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil belajar yang rendah.
Mata pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah Matematika dengan topik “uang” materi semester I dengan spesifikasi sebagai berikut:
Standar KompetensiMelakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
Kompetensi DasarMemecahkan masalah perhitungan termasuk yang berkaitan dengan uang
Indikator
  • Mengenal berbagai nilai mata uang rupiah
  • Menghitung nilai beberapa mata uang
2.    Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD, yang berlokasi di Desa yang berjarak ± 4 km dari Kecamatan dan dari kota Kabupaten ± 23 km. SD terletak di antara pemukiman penduduk, di pinggir jalan desa.
Denah SD dapat digambarkan sebagai berikut:

(di sini diletakkan denah SD)

Gambar Denah Lokasi SD

3.    Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester I selama 3 (tiga) bulan mulai bulan September sampai dengan bulan Nopember 2013. Kegiatan dimulai dari izin penelitian sampai dengan penyerahan laporan. Pengumpulan data dan penelitian setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
  • Siklus I Senin, 16 dan 23 September 2013
  • Siklus II Senin, 30 September dan 7 Oktober 2013

Tabel Jadwal Kegiatan Penelitian

4.    Pihak yang Membantu
Pihak yang membantu pengumpulan data penelitian adalah teman sejawat yang bernama Bapak/Ibu Guru, S.Pd.SD NIP 1234567890, yangh merupakan guru kelas V SD, sebagai teman sejawat bertugas mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran selama siklus perbaikan berlangsung mulai dari siklus I hingga siklus II, memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang terjadi selama proses perbaikan pembelajaran, dan ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.

B.    Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Penelitian menggunakan strategi yang mengacu pada model siklus. Penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Hasil refleksi terhadap pelaksanaan tindakan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah, seperti tampak pada gambar berikut:


Gambar Daur Penelitian Tindakan Kelas (Rusna RA, 2007: 7-8)

Daur penelitian dimulai dengan merencanakan yang merupakan langkah pertama yang menjadi acuan pelaksanaan tindakan. Tahap tindakan sebagai langkah kedua dan merupakan proses pembelajaran. Tindakan perencanaan perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya.
Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna mendapat refleksi. Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran, baik mengenai kekurangannya maupun keberhasilan pembelajaran bagi siswa. Melalui refleksi akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur ulang berikutnya. Daur PTK tersebut perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan, sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan daur ulang dalam tiga siklus.

Dalam melakukan perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostic sebagai data awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor. Selanjutnya dilakukan pemantapan antara lain refleksi, studi literature, dan diskusi dengan supervisor tentang alat peraga kongkret dan materi pembelajaran aktif. Kemudian dilakukan persiapan penyusunan RPP, tes formatif, lembar observasi, LKS, observer, dan simulasi. Melakukan tindakan dalam tiga siklus.

Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan perbaikan siklus II, apabila siklus II. Pada perbaikan pembelajaran siklus II telah berhasil dan perbaikan pembelajaran berhenti di siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur proses perbaikan pembelajaran berikut:


Gambar Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran

Prosedur perbaikan pembelajaran selanjutnya dirancang dalam urutan tahapan sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah, menganalisis, merumuskan masalah, dan merumuskan hipotesis; (2) Menemukan cara memecahkan masalah/tindakan perbaikan; (3) Merancang scenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam RPP; (4) Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai Pengamat (observer); (5) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat; (6) mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat; (7) Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan; (8) konsultasi dengan supervisor; (9) Merancang tindak lanjut; (10) Re-planning dan seterusnya sampai mencapai batas kriteria yang telah ditetapkan.

Prosedur perbaikan pembelajaran dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.    Siklus I
a.    Perencanaan

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama tanggal  dan pertemuan kedua tanggal . Langkah awal perencanaan adalah memeriksa Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun, dibaca ulang, mencermati setiap butir yang akan direncanakan. Langkah selanjutnya memeriksa alat peraga yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat peraga, dan mensimulasikan hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.

Peneliti memeriksa skenario perbaikan pembelajaran yang terdapat di dalam RPP yang akan diimplementasikan melalui kegiatan perbaikan pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Peneliti menyiapkan kelengkapan dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu.

Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah meyakinkan bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah memahami apa yang harus ia lakukan, misalnya apa saja yang harus diamati (guru, siswa, proses pembelajaran), bagaimana cara mengisi lembar observasi, dan sebagainya.

b.    Tindakan
Pertemuan I
1)    Kegiatan Awal

Kegiatan awal dilaksanakan kurang lebih 10 menit. Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran, memotivasi siswa, memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran, berupa:
a)    Siapa yang hari ini uang sakunya seribuan kertas?
b)    Coba bu guru mau melihat!

Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu melalui pengamatan siswa dapat mengenal berbagai nilai mata uang rupiah dengan benar dan melalui diskusi siswa dapat menghitung nilai beberapa mata uang dengan benar.

2)    Kegiatan Inti
Peneliti memasang beberapa gambar mata uang di papan tulis untuk diamati oleh siswa. Keributan terjadi, siswa saling berebut ingin paling depan agar dapat melihat gambar dengan jelas.
Setelah mengamati gambar, siswa ditugaskan mengerjakan lembar kerja siswa tentang berbagai nilai mata uang. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses pembelajaran, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.

Setelah selesai mengerjakan lembar kerja, beberapa siswa melaporkan hasil kerjanya di depan kelas bergantian dan siswa lain yang belum maju memberikan tanggapan, sanggahan, pertanyaan, dan pendapat yang berbeda kepada siswa yang sedang melaporkan hasil kerjanya.
Siswa mengumpulkan lembar kerja siswa untuk dipajang pada papan pajangan kelas.

3)    Kegiatan Akhir
Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan pembelajaran dan merangkum materi pembelajaran yang telah dipelajari. Peneliti menegaskan materi yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah kepada siswa untuk menggambar mata uang logam dan kertas.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

Pertemuan II
1)    Kegiatan Awal

Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran. Peneliti mulai melakukan apersepsi sebagai berikut: “Jika kamu mempunyai uang kertas seribuan kemudian ditukar dengan uang logam lima ratusan, maka kami mendapat berapa keeping?”
Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran “kita akan belajar tentang berbagai nilai mata uang rupiah, setelah pembelajaran selesai diharapkan kamu dapat mengenal berbagai nilai mata uang rupiah dengan benar dan melalui diskusi siswa dapat menghitung nilai beberapa mata uang dengan benar.

2)    Kegiatan Inti
Siswa mengeluarkan tugas rumahnya berupa gambar mata uang kertas dan logam. Siswa menyebutkan nilai mata uang yang digambarnya. Siswa mengumpulkan gambar mata uang di meja paling depan sesuai urutan meja masing-masing.

Peneliti membagikan lembar kerja siswa untuk mencatat jumlah nilai gambar mata uang satu deret deret meja yang telah dikumpulkan.
Selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai, beberapa siswa yang ditunjuk secara acak membacakan lembar kerja di depan kelas dan siswa lain menanggapi.

3)    Kegiatan Akhir
Peneliti menegaskan materi, membimbing siswa merangkum materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterimanya, kemudian dilanjutkan dengan penilaian dan tindak lanjut.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan mengucapkan salam.

c.    Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap peneliti. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa hal yang mendapat perhatian pengamat dan menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius melaksanakan tugas, ada anak yang malah bermain dan tidak melakukan pengamatan sesuai dengan apa yang harus dikerjakan sesuai lembar kerja.

Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan perbaikan pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa merupakan penyebab masih rendahnya hasil belajar siswa. Hasil tes formatif ada 7 anak (63,6%) yang sudah mendapat nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 4 anak mendapat nilai di bawah nilai tuntas. Kemudian pengamat mewawancarai siswa yang belum tuntas, dari hasil wawancara ternyata siswa yang belum tuntas merasa bingung apa yang harus dilakukan pada saat pembelajaran.

d.    Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika tentang masalah yang melibatkan uang pada siklus I belum berhasil. Terbukti dari 11 siswa baru 7 yang mendapat nilai tuntas. Pembelajaran masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang merasa bingung dalam mengisi lembar kerja. Kurangnya optimalisasi kegiatan siswa pada saat kerja melakukan pengamatan merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya alat peraga juga menjadi sebab rendahnya nilai siswa. Siswa hanya mengamati gambar abstrak saja, sehingga merasa bingung.
Berdasarkan kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan tindakan perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kegiatan siswa dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa, dan menggunakan alat peraga berupa contoh uang logam dan kertas, yaitu uang nyata dan gambar uang yang telah digunting menyerupai uang.

2.    Siklus II
a.    Perencanaan

Peneliti menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, seperti rencana perbaikan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar pengamatan siswa, lembar kerja siswa, buku-buku sumber, dan alat peraga. Fokus perbaikan pembelajaran siklus II pada peningkatan keterampilan siswa dalam menghitung nilai beberapa mata uang melalui pengamatan dan diskusi kelompok.

b.    Tindakan
Pertemuan I


1)    Kegiatan Awal

2)    Kegiatan Inti
3)    Kegiatan Akhir

Pertemuan II1)    Kegiatan Awal
2)    Kegiatan Inti
3)    Kegiatan Akhir

c.    Pengamatan
d.    Refleksi

C.    Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan).
Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.
Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1.    Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.

2.    Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.

3.    Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

Data yang diperoleh dari hasil tes awal adalah bahwa siswa kelas III SD yang berjumlah 20 anak, masih banyak ditemukan siswa-siswa yang hasil belajar Matematikanya rendah, yaitu 8 anak (36,4%) yang telah tuntas belajar dan masih 14 anak (63,6%) yang belum tuntas. Data tersebut di atas jika dibandingkan dengan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat tidak berbeda, yaitu 8 siswa (36,4%) yang telah tuntas dan 14 siswa (63,6%) yang belum tuntas.

Data tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan kerja kelompok oleh guru jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer menunjukkan prosentase yang sama, yaitu 40%. Data yang terkumpul dari guru dan observer akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan.

Data atau Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa informasi tentang hasil belajar Matematika tentang masalah yang melibatkan uang. Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap hasil belajar siswa adalah bahwa terdapat 4 siswa (36,4%) yang telah tuntas dan 7 siswa (63,6%) yang belum tuntas. Informasi tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan observer yaitu baru 36,4% (4 siswa) yang aktif mengikuti proses pembelajaran.

Wednesday, February 12, 2014

Teknik Analisis Data Reduksi Penyajian Kesimpulan Data PTK

Teknik Analisi Data dalam PTK merupakan hal yang sangat penting hubungannya dengan keabsahan dan kevalidan data penelitian, berikut ini contoh Teknik Analisis Data Reduksi Penyajian Kesimpulan Data PTK:


Contoh Pertama:
 

Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan).

Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.

Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

1.         Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.

2.         Penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.

3.         Penarikan kesimpulan

Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

Contoh Kedua:

Teknik Analisis Data

1.      Data

Data kuantitatif yaitu data tentang hasil evaluasi siswa dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Data berupa nilai tes formatif sebagai bahan analisis untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Data kualitatif diperoleh dari lembar pengamatan keaktifan siswa selama proses perbaikan pembelajaran. Data berupa tingkat keaktifan kelas dan siswa dalam melaksanakan diskusi kelompok.

2.      Sumber Data

Data penelitian diperoleh dari siswa, guru sebagai peneliti, dan supervisor 2 sebagai pengamat dan pembimbing.

Data yang diperoleh dari siswa berupa nilai hasil evaluasi dan lembar pengamatan aktivitas siswa.

Data yang diperoleh dari guru adalah hasil pengamatan awal pada kegiatan pra siklus dan berupa komponen observasi pada lembar pengamatan kinerja guru.

Tindakan peneliti diamati oleh supervisor 2, sehingga sumber data yang diperoleh, berupa komponen pada lembar observasi. Hasil observasi supervisor 2 sebagai bahan penelitian dan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa.

3.      Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian berupa teknik dokumentasi, observasi, dan tes.

Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang nama siswa, hasil belajar, dan gambaran tindakan setiap siklus.

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi yang digunakan adalah observasi sistematis, yaitu menggunakan instrumen pengamatan. Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran.

Teknik tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa, setelah dilaksanakan evaluasi.

4.      Analisis Data

Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran.

Tahapan tindakan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi factual.

Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.

Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

Demikian Teknik Analisis Data Reduksi Penyajian Kesimpulan Data PTK, semoga bermanfaat.

Friday, April 27, 2012

PTK IPA KELAS IV BAB III

Berikut ini contoh PTK IPA Kelas IV BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Setting Penelitian
            Penelitian ini dilaksanakan di SD ......................, Kecamatan ............................, Kabupaten ............................. SD yang beralamatkan di RT. 03 RW. 03, ............................, ............................ ini merupakan SD yang cukup diminati oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan adanya pendaftar yang cukup banyak setiap tahunnya, sehingga jumlah siswa setiap kelasnya mencapai 50 anak. Penelitian ini dilaksanakan pada semester dua, menurut kalender pendidikan sekolah dasar, khususnya SD ....................... Penelitian ini dilaksanakan pada pertengahan bulan Februari 2011 hingga akhir bulan Mei 2011, dengan tabel jadwal penelitian sebagai berikut:

Friday, March 30, 2012

PTK BAHASA INDONESIA KELAS I BAB III

Berikut ini contoh PTK BAHASA INDONESIA KELAS I BAB III dengan judul Penggunaan metode SAS untuk peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa Kelas I

BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Setting Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2011 dan selesai penyusunan laporannya bulan Juni 2011. Adapun kegiatan pengumpulan data dan penelitian setiap siklusnya adalah sebagai berikut:
1.      Siklus pertama Senin, 7 dan 14 Maret 2011
2.      Siklus kedua Senin 21 dan 28 Maret 2011
3.      Siklus ketiga Senin 4 dan 11 April 2011
            Tabel 3.1
Jadwal kegiatan Penelitian Mapel Bahasa Indonesia
No
Jenis Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Jan
Feb
Mar
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Persiapan























2
Penyusunan Proposal























3
Penyusunan Instrumen























4
Pengamatan Awal























5
Pelaksanaan Siklus I






















6
Pelaksanaan Siklus II






















7
Pelaksanaan Siklus III






















8
Analisis hasil per siklus




















9
Penyusunan Laporan




















































B.     Subjek Penelitian
1.         Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar …………., UPT Dinas DIKPORA Unit Kecamatan ………. Kabupaten ……….. yang berlokasi di RT 01 RW 01, Desa ……….
Jarak dari Kecamatan ………… ± 4 km, dari kota ………… ± 23 km. Secara geografis Sekolah Dasar Negeri …………. terletak di antara pemukiman penduduk, di pinggir jalan desa.
Penduduk Desa 90% bermata pencaharian sebagai petani. Jumlah siswa Sekolah Dasar ……………. pada Tahun Pelajaran ... sebanyak 124 siswa. Denah SD …………….. dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Denah Lokasi SD
2.      Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang menjadi bahan penelitian adalah Bahasa Indonesia, yaitu mengenai kemampuan membaca dan menulis materi semester II dengan spesifikasi sebagai berikut:
a.       Standar Kompetensi
·         Membaca
Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
·         Menulis
Menulis permulaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte dan menyalin.
b.      Kompetensi Dasar
·         Membaca
Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan intonasi yang tepat
·         Menulis
Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung
c.       Indikator
·         Membaca lancar teks non sastra dengan lafal dan intonasi yang tepat
·         Menulis kalimat secara benar dan tepat mengikuti apa yang didiktekan guru
3.      Kelas
Subjek penelitian adalah tempat peneliti memperoleh keterangan atau data penelitian. Subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas I Sekolah Dasar …………….. yang berjumlah 13 anak. Kelas tersebut diambil sebagai subjek penelitian karena rata-rata hasil belajar mereka belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Siswa pada umumnya sulit memahami materi, kurang bersungguh-sungguh, sehingga berimbas pada hasil belajar yang rendah.
4.      Karakteristik siswa
Salah satu karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan di dalam kelas, sehingga fokus penelitian adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. Karena siswa terlibat dalam penelitian, karakteristik siswa harus dipahami agar PTK berjalan lancar PTK dilaksanakan di kelas I SD …………….. dengan jumlah siswa 13, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Usia mereka rata-rata 7 tahun. Latar belakang kehidupan mereka mayoritas keluarga petani yaitu, 10 siswa dan 3 siswa dari keluarga pedagang. Keadaan fisik siswa umumnya baik. Jarak dari rumah ke sekolah kurang dari 1 km. Mayoritas siswa ke sekolah bersepeda, dan ada 2 siswa yang berjalan kaki. Prestasi akademik siswa pada semester satu tahun pelajaran ... cukup baik.

C.    Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa keterlibatan siswa dalam kelompok selama proses pembelajaran, sedangkan data kuantitatif adalah data yang berupa nilai pada studi awal, siklus I, II, dan III.
Sumber data penelitian ini berasal dari narasumber dan dokumen sekolah. Narasumber penelitian ini adalah siswa dan guru. Dokumen yang menjadi sumber data berupa kurikulum KTSP, Silabus, buku-buku pelajaran, dan administrasi kelas.

D.    Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes.
1.      Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, skrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2003: 188).
Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama identitas siswa, hasil belajar Bahasa Indonesia pada semester II Tahun Pelajaran ... serta gambaran pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
2.      Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran. Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematis, yaitu menggunakan instrumen pengamatan.
Instrumen pengamatan berupa daftar pengamatan yang berisi item-item kejadian atau tindakan yang dilakukan dalam penelitian. Teknik observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
3.      Tes
Teknik tes dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar bahasa Indonesia, setelah dilaksanakan tindakan. Instrumen tes disusun dan diujicobakan pada siswa diluar objek penelitian, dan dianalisis untuk mengetahui validitas, derajat kesukaran, daya beda, dan reliabilitas, sehingga instrumen soal yang digunakan untuk evaluasi diakhir siklus adalah hanya butir soal yang baik yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.
Soal tes diujicobakan di luar sampel penelitian dengan maksud untuk tetap menjaga agar hasil ujicoba benar-benar valid, sehingga ketika digunakan pada saat tes setelah pelaksanaan tindakan dihasilkan data yang benar-benar sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran, karena apabila ujicoba dilaksanakan pada subjek penelilian, dikhawatirkan mempengaruhi hasil penelitian.
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama            :    ……………..
NIP               :    ……………
Jabatan         :    Guru Kelas …
Unit Kerja    :    SD ……………
Tugas            :    -    Mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus I sampai dengan selesai.
-       Memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
-       Ikut serta merencanakan perbaikan pembelajaran.

E.     Validitas Data
Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga dalam penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan. Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2008:170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan beretika.
1.    Triangulasi
Triangulasi adalah pendekatan analisa data yang memadukan berbagai data sehingga merupakan kesatuan yang selaras dari berbagai sumber.
Menurut Institute Global Tech yang tersedia secara online pada http://www.igh.org/triangulation/ diunduh pada tanggal bulan tahun, Pukul 00.52 WIB, menjelaskan bahwa Triangulasi mencari dengan cepat pengujian data yang sudah ada dalam memperkuat tafsir dan meningkatkan kebijakan serta program yang berbasis pada bukti yang telah tersedia.
Dengan cara menguji informasi dengan mengumpulkan data melalui metode berbeda, oleh kelompok berbeda, dan dalam populasi berbeda, penemuan mungkin memperlihatkan bukti penetapan lintas data, mengurangi dampaknya dari penyimpangan potensial yang bisa terjadi dalam satu penelitian tunggal.
Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai Teknik mengecek keabsahan data, di mana dalam pengertiannya triangulasi adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang laindalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330).
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
Data yang diperoleh dari hasil tes awal adalah bahwa siswa kelas I SD … yang berjumlah 13 anak, masih banyak ditemukan siswa-siswa yang masih mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis, yaitu 38% (5 siswa) yang bisa membaca, 46% (6 siswa) yang bisa menulis, dan 31 % (4 siswa) yang telah bisa membaca dan menulis.
Data tersebut di atas jika dibandingkan dengan data hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer tidak jauh berbeda, yaitu 5 siswa (38%) yang bisa membaca, 5 siswa (38%) yang bisa menulis, dan 4 siswa (31%) yang bisa membaca dan menulis.
Data tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari lembar pengamatan kerja kelompok oleh guru jika dibandingkan dengan hasil pengamatan observer menunjukkan prosentase yang sama, yaitu 40%. Data yang terkumpul dari guru dan observer akan dilakukan analisis yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan.
2.    Review Informasi
Data atau Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan observer berupa informasi tentang kemampuan membaca, menulis, dan keaktifan siswa. Informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan terhadap kemampuan membaca dan menulis adalah bahwa terdapat 5 siswa (38%) yang bisa membaca, 5 siswa (38%) yang bisa menulis, dan 4 siswa (31%) yang bisa membaca dan menulis.
Informasi tentang keaktifan siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan observer yaitu 38% (5 siswa) yang aktif Mengikuti proses pembelajaran.
3.    Kunci
Kata kunci: metode SAS kemampuan membaca, kemampuan menulis, keaktifan siswa.

F.     Teknik Analisis Data
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan angka sebagai perbandingan). Analisis data dilakukan secara deskriptif komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
1.         Reduksi Data
Reduksi data dilakukan dalam rangka pemilihan dan penyederhanaan data. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah seleksi data dan pembuangan data yang tidak relevan. Data-data yang relevan dengan penelitian akan diorganisasikan sehingga terbentuk sekumpulan data yang dapat memberi informasi faktual.
2.         Penyajian data
Penyajian data dilakukan dalam bentuk sekumpulan informasi, baik berupa tabel, bagan, maupun deskriptif naratif, sehingga data yang tersaji relatif jelas dan informatif. Tindakan lanjutan, penyajian data digunakan dalam kerangka menarik kesimpulan dari akhir sebuah tindakan.
3.         Penarikan kesimpulan
Kegiatan penarikan kesimpulan merupakan kegiatan tahap akhir dari proses analisis data. Penarikan kesimpulan disusun dengan mempertimbangkan secara evaluatif berdasarkan kegiatan-kegiatan yang ditempuh dalam dua tahap sebelumnya.

G.    Indikator Kinerja
Indikator kinerja yang digunakan sebagai acuan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah:
1.         Indikator peningkatan keaktifan membaca dan menulis.
No
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
1



2



3


4
Apakah penggunaan metode SAS dapat mempermudah siswa dalam membaca dan menulis?

Apakah penggunaan metode SAS dapat meningkatkan siswa dalam menjawab pertanyaan guru?

Apakah penggunaan metode SAS dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya?

Apakah penggunaan metode SAS dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas?



Jika 75% siswa menjawab ya, berarti penggunaan metode SAS telam berhasil.

2.         Indikator peningkatan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar siswa adalah peningkatan hasil belajar secara individual maupun klasikal.
Peningkatan hasil belajar secara individual diukur dengan hasil nilai yang diperoleh, yaitu lebih besar atau sama dengan KKM yang telah ditentukan, yaitu 60.
Peningkatan hasil belajar secara klasikal diukur dengan tingkat ketuntasan belajar siswa, yaitu 75%.

3.         Indikator peningkatan motivasi belajar siswa.
Peningkatan motivasi belajar siswa setelah menggunakan metode SAS diukur dengan jumlah siswa yang termotivasi mencapai 75%.

H.    Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui 3 prosedur, yaitu prosedur penelitian tindakan kelas, prosedur umum pembelajaran, dan prosedur perbaikan pembelajaran.
Pembedaan dan pencantuman prosedur yang cukup rinci ini ditempuh agar arah kegiatan yang dilakukan benar-benar terencana, terorganisir, dan berlangsung secara sistematis.

1.         Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Tindakan perbaikan pembelajaran dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang tiap daur terdiri dari 4 (empat) tahap, yakni merencanakan (planning), melakukan tindakan (acting), mengamati (observing) dan refleksi (reflecting) (Ristasa, 2006:45). Hasil refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan, peneliti gunakan untuk acuan dalam merancang tindakan perbaikan siklus berikutnya.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut IGAK Wardhani, dkk. (2007:2.3), bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap, yaitu:
a.       Merencanakan  (planning),
b.      Melakukan tindakan (acting),
c.       Mengamati (observing),
d.      Melakukan refleksi (reflecting)
Dari beberapa pendapat di atas maka peneliti diwajibkan untuk memenuhi beberapa tahapan yang berlaku, sehingga peneliti tidak semaunya sendiri untuk membuat perencanaan, pelaksanaan, pengamatan sendiri.
Hasil refleksi yang dilakukan peneliti dijadikan pedoman melakukan revisi rencana perbaikan selanjutnya, jika tindakan yang dilakukan belum berhasil. Model tahapan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Adapun kegiatan peneliti mulai dari ide awal melaksanakan tindakan perbaikan sampai dengan menarik kesimpulan akhir, dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut:
IDE AWAL
Studi Pendahuluan
1.      Wawancara dengan siswa.
2.      Tes diasnotik.
3.      Analisis dokumen
Berhasil
Persiapan Penelitian
1.      Penyamaan konsep, metode, contoh, dan latihan antara peneliti dan pengamat.
2.      Penyusunan lembar pengamatan.
3.      Penyusunan format wawancara.
4.      Penyusunan format tes
Tindakan Siklus I
1.      Perencanaan perbaikan.
2.      Pelaksanaan perbaikan.
3.      Observasi.
4.      Diskusi dengan teman sejawat.
Simpulan
Belum
Revisi
Tindakan Siklus II
6.      Perencanaan perbaikan.
7.      Pelaksanaan perbaikan.
8.      Observasi.
9.      Diskusi dengan teman sejawat.
10.  Refleksi siklus II
Berhasil
Simpulan
Tindakan Siklus ke n
1.      Perencanaan perbaikan.
2.      Pelaksanaan perbaikan.
3.      Observasi.
4.      Diskusi dengan teman sejawat.
5.      Refleksi siklus ke n

Gambar 3.4  Skema Daur Penelitian Tindakan Kelas
2.         Prosedur Umum Pembelajaran
Menurut Gagne dan Briggs (dalam Situmorang dalam Ristana, 2006: 47) prosedur umum pembelajaran ada 9 (sembilan) urutan kegiatan, yaitu:
a.         Memberikan motivasi atau menarik perhatian.
b.        Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik.
c.         Mengingatkan kompetensi prasyarat.
d.        Memberikan stimulus (masalah, konsep, topik).
e.         Memberikan petunjuk cara belajar.
f.         Menimbulkan penampilan peserta didik.
g.        Memberi umpan balik.
h.        Menilai penampilan.
i.          Menyimpulkan.
3.         Prosedur Perbaikan Pembelajaran
a.         Prosedur Umum Perbaikan Pembelajaran
Yang dimaksud prosedur umum perbaikan pembelajaran yaitu tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan aktivitas pembelajaran secara umum. Adapun prosedur umum perbaikan pembelajaran yang peneliti tempuh adalah sebagai berikut:
1)        Mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, serta merumuskan hipotesis tindakan.
2)        Menentukan cara pemecahan masalah dan tindakan perbaikan.
3)        Merancang skenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Perbaikan Pelaksanaan Pembelajaran (RPPP).
4)        Mendiskusikan dan menentukan aspek-aspek yang akan diamati selama tindakan perbaikan pembelajaran berlangsung dengan teman sejawat.
5)        Melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan skenario.
6)        Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat dan menganalisis nilai tes hasil pembelajaran.
7)        Melakukan refleksi terhadap tindakan perbaikan yang telah dilaksanakan.
8)        Konsultasi dengan supervisor.
9)        Merancang tindak lanjut.
b.        Prosedur Khusus  Perbaikan Pembelajaran
1)        Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun rencana tindakan yang didasarkan pada studi pendahuluan yang telah dilakukan. Tahap perencanaan ini berisi tindakan apa yang akan dilakukan, apa saja mater dan media yang digunakan, siap yang melaksanakan, kapan waktu pelaksanaannya dan bagaimana melaksanakannya.
2)        Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan peneliti menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:
a)         Siklus/Tindakan I
Pemberian tes awal, berupa tugas untuk menuliskan kalimat yang didiktekan guru, kemudian siswa membaca sendiri-sendiri kalimat yang sudah ditulis, tanpa menggunakan media.
b)        Siklus/Tindakan II
(1)     Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul pada siklus/tindakan I.
(2)     Guru menyiapkan media berupa kartu kalimat, kartu kata dan gambar untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca serta member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas.
c)         Siklus/Tindakan III
(1)     Perbaikan tindakan yang dilaksanakan berdasarkan masalah yang muncul pada siklus/tindakan II.
(2)     Guru menyiapkan media berupa kartu kalimat, kartu kata dan gambar untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis dan membaca serta member kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas.
3)        Tahap Observasi
Kegiatan observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan terhadap isi tindakan, pelaksanaan tindakan, maupun akibat yang timbul dari tindakan tersebut.
Observer maupun pelaksana tindakan melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan sebagai bahan untuk mengadakan refleksi untuk menyusun rencana tindakan berikutnya.
4)        Tahap Evaluasi-Refleksi
Peneliti mengadakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan terhadap tindakan yang telah dilaksanakan pada tahap evaluasi-refleksi. Peneliti, guru kelas dan teman sejawat berdiskusi untuk memaknai data yang diperoleh dalam observasi terhadap tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi kemudian kegunakan sebagai dasar pemikiran untuk menyusun rencana tindakan yang akan datang.
Tahap refleksi juga merupakan evaluasi tentang tindakan yang telah dilakukan untuk mengetahui keberhasilan atau pengaruh tindakan. pada tahap ini peneliti dapat membandingkan kondisi awal sebelum diadakan tindakan dan kondisi sesudah diberikan tindakan.